AlurNews.com – Anggota komisi IV DPRD Provinsi Kepri, Sirajudin Nur bekerja sama dengan Dinas Kebudayan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar Festival Kepri Berkompang (FKB) tingkat provinsi tahun 2022 di Kabupaten Karimun pada tanggal 17 sampai 18 September 2022 mendatang.
Ia menyebut, pemilihan Kabupaten Karimun sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan, mengingat peserta kompang asal kabupaten ini adalah juara umum pada FKB 2017 dan mendominasi perolehan Piala pada FKB 2016 hingga 2018.
“Tahun ini FKB kembali mulai digelar dan Kabupaten Karimun terpilih untuk menjadi tuan rumah. Ini sebagai bentuk apresiasi mengingat prestasi Kabupaten Karimun diajang FBK dibeberapa tahun terakhir,” ujarnya, Kamis (1/9/2022) di Batam.
Festival Kepri Berkompang mulai digagas Sirajudin Nur sejak tahun 2016 di Kota Batam, dan berlanjut hingga tahun 2018. Namun, event kebudayaan itu kemudian sempat terhenti karena terkendala Pemilu dan pandemi COVID-19.
“Kita bersyukur, pandemi mulai mereda, sehingga kegiatan-kegiatan keramaian sudah bisa digelar, karena itu saya melanjutkan kegiatan FKB di tahun ini bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsj Kepri” ujarnya.
Sebagai Legislator yang salah satu fokusnya membidangi kebudayaan itu, Sirajudin Nur memang dikenal aktif melestarikan kebudayaan daerah.
Politisi PKB itu memiliki harapan dan cita cita besar untuk kemajuan budaya daerah, khususnya budaya berkompang, agar makin dicintai dan eksis di tengah pengaruh budaya budaya asing.
Menurutnya kebudayaan adalah pilar penting pembangunan dan menjadi nilai tambah ekonomi bagi daerah.
“Sebagai anggota DPRD, saya merasa bertanggungjawab untuk ikut serta dalam pelestarian budaya daerah. Kompang itu kekayaan kita yang harus dijaga dan dikembangkan sebagai keunggulan dan identitas daerah,” ucapnya.
Ia juga mendorong lebih banyak pihak untuk ikut berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan daerah. Kolaborasi antar pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya memajukan kebudayaan.
Sirajudin Nur mengajak Pemda kabupaten/kota dan masyarakat agar secara aktif melaksanakan kegiatan kegiatan pelestarian dan pengembangan kebudayaan di daerahnya.
“Mari kita rawat bersama warisan budaya daerah untuk masa depan bangsa dan daerah” pungkasnya. (ib)