Langkah Pemprov Kepri Antisipasi Kenaikan BBM

Ansar Ahmad, Gubernur Kepri. (Ft. Istimewa)

AlurNews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mengambil berbagai langkah, demi mengantisipasi kenaikan BBM.

Gubernur Kepri Kepri Ansar Ahmad menyampaikan dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), akan memastikan dana bantuan sosial dari pemerintah pusat tepat sasaran. 

Pemerintah Provinsi Kepri akan melakukan refocusing dana sebesar 2 persen, dari dana transfer umum.

“Setelah kami hitung, kurang lebih ada Rp5,5 miliar. Namun, masih akan ditambah dari alokasi dana serupa yang ada di masing-masing kabupaten dan kota,” kata Ansar, Selasa (6/9/2022). 

Baca juga : Gubernur Ansar Pastikan Bantuan RT dan RW Tidak Ada Pemotongan

Dana sebesar Rp5,5 miliar ini, nantinya akan difokuskan sebagai subsidi sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek dan nelayan. Selain itu, dana ini digunakan untuk perlindungan tambahan bagi masyarakat miskin. 

“Kami prioritaskan kepada masyarakat miskin, yang selama ini tidak menerima bantuan sosial dari pusat,” tutur Ansar. 

Bantalan-bantalan sosial dan ekonomi, juga akan diberikan Provinsi Kepri melalui alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). 

“Ada kurang lebih Rp13,76 triliun anggaran belanja tidak terduga baik di APBD Provinsi Kepri dan kabupaten/kota Tahun 2022. Dengan realisasi per 3 September 2022 ini mencapai Rp1,65 triliun atau 12,04 persen dan bantuan sosial sebesar Rp11,45 triliun serta telah terealisasi sebesar Rp4,09 triliun atau 35,75 persen,” ucap Ansar. 

Sebanyak 30 persen dari dana desa, juga akan digunakan sebagai bantuan sosial bagi masyarakat terdampak inflasi.

Baca juga : Ansar Optimistis Capaian BIAN Kepri Lampaui Target

“Dinsos akan inventarisir masyarakat miskin penerima bantuan yang tidak masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), Dinas Kelautan akan data nelayan kecil,” ujarnya. 

Dinas Perhubungan juga diminta mempertahankan tarif angkutan umum, baik barang maupun orang, tidak lebih dari 15 persen dari harga saat ini.

“Disperindag akan terus melakukan operasi pasar, menghadirkan pasar murah dan menggalakan program gemar menanam bahan kebutuhan pokok,” tutur Ansar.