Sambut Festival Kue Bulan, Pexi Kepri Gelar Turnamen Catur Gajah

Pexi Kepri gelar turnamen Catur Gajah sambut Festival Kue Bulan di Vihara Budi Bhakti. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Persatuan Xiangqi (Pexi) Kepulauan Riau menggelar turnamen catur gajah, sebagai salah satu permainan rakyat yang kini dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Ketua Pexi Kepri, Hendra Asman mengungkapkan, selain dalam rangka menyambut festival kue bulan, pelaksanaan turnamen catur gajah ini juga sebagai salah satu rangkaian ucapan syukur yang dilaksanakan oleh para pengurus baru Pexi Kepri.

“Kebetulan memang hari ini adalah pelantikan para pengurus Pexi Kepri yang baru. Jadi sebagai ucapan syukur kami, kami menggelar turnamen permainan masyarakat ini,” ungkapnya, Kamis (8/9/2022).

Untuk diketahui, catur gajah atau yang dikenal dengan sebutan Xiangqi sendiri merupakan merupakan sebuah permainan, yang kini dianggap sebagai sebuah cabang olahraga yang tidak saja membutuhkan kebugaran tubuh, namun juga membutuhkan kecerdasan, strategi dan taktik.

Istilah tersebut diambil dari pengartian pada kata Xiang dalam bahasa Cina berarti gajah sedangkan qi berarti catur.

Usia olahraga xiangqi cukup tua, indikasi awal kemunculan permainan ini sudah diperkenalkan sejak abad keempat oleh penguasa Mengchang, Tian Wen.

Jika melihat aturan permainannnya, catur gajah ini terlihat sangat erat kaitannya dengan strategi militer di zaman Cina kuno.

Seiring berjalannya waktu, xiangqi berkembang dari permainan rakyat menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di berbagai ajang multievent maupun single event.

“Itulah mengapa kami dari pengurus akhirnya memutuskan untuk membuat turnamen ini. Agar olahraga dan permainan asli Tionghoa ini, tetap dapat dilestarikan oleh para pemuda kedepannya,” lanjutnya.

Untuk pelaksanaan turnamen ini, Hendra melanjutkan diikuti oleh 52 peserta yang berasal dari Batam, Tanjungpinang, Karimun, dan beberapa kabupaten/kota lain di Kepri.

Senada dengan ini, Hendra juga menyampaikan harapannya sebagai Ketua Pexi Kepri, agar nantinya cabang olahraga catur gajah ini, juga memiliki kepengurusan di tingkat Kabupaten/Kota.

“Selama ini kepengurusan memang hanya di tingkat Provinsi saja. Belum ada kepengurusan untuk Kabupaten/Kota. Jadi ini juga merupakan salah satu cita-cita kami sebagai pengurus baru,” terangnya.

Kembali membahas mengenai turnamen catur gajah, Hendra menuturkan bahwa turnamen bersifat terbuka dengan sistem pertandingan 7 kali, dan setiap kali babak maksimal 2 poin.

“Turnamen berlangsung tiga hari yang dikonsentrasikan di Vihara Budhi Bakti Nagoya,” ungkapnya. (Sirait)