AlurNews.com – Dalam budaya ketimuran, makan sambil berdiri memang tak lazim. Seringkali disebut tak sopan. Tapi di berbagai acara non formal, seperti pesta kebun makan sambil berdiri terlihat umum.
Ternyata, kebiasaan makan sambil berdiri berdampak negatif bagi tubuh. Dilansir dari Healthline, orang yang makan sambil berdiri biasanya melakukan kegiatan makannya dengan cepat.
Memang mengonsumsi makanan sambil berdiri dapat membantu membakar 12-25 kalori ekstra.
Baca juga : Manfaat Main Catur, Otak Jadi Sehat
Makan sambil duduk cenderung mengurangi kecepatan makan, sehingga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. Makan dengan lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang.
Kedua cara makan tersebut dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi saat makan. Tapi makan sambil duduk pada sesi makan dapat membuat orang makan 88 kalori lebih sedikit.
Makan sambil duduk dapat membuat otak mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi. Sehingga mengurangi makan berlebihan.
Tubuh menentukan rasa lapar dan kenyang dengan cara merasakan jumlah makanan yang ada di perut. Jika perut menegang setelah makan, maka otak menilai seseorang sudah cukup makan.
Semakin perut meregang, semakin lama rasa kenyang bertahan. Itu sebabnya makanan yang dicerna dengan cepat seperti karbohidrat cenderung membuat kita merasa lebih lapar.
Baca juga : 5 Manfaat Berenang untuk Kesehatan
Jika dibandingkan makanan yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna seperti serat dan protein.
Bergerak segera setelah makan bisa membuat perut lebih cepat kosong. Usus mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Penelitian menyebutkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan rasa lapar setelah makan. Jadi, mereka yang berdiri dan berjalan sambil makan mungkin akan lebih cepat lapar daripada yang duduk.