Kurang Tenaga Pendidik, Kepri Butuh Tenaga Guru Honorer

Ilustrasi proses belajar mengajar di sekolah.(alurnews.com/foto MI)

AlurNews.com – Plt Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri, Osnardi mengatakan, Provinsi Kepri tenaga guru honorer masih sangat dibutuhkan guna mendukung dunia pendidikan di samping keberadaan guru PNS.

“Kalau tidak dibantu guru honor, tentu kita akan kekurangan tenaga pendidik,” ujarnya, Kamis (13/10/2022) dikutip dari Antaranews.com.

Osnardi menyebut jumlah jumlah guru honor di Kepri sebanding dengan guru PNS. Berdasarkan data, jumlah guru di Kepri ada sebanyak 5.639 orang, terdiri guru honor 2.425 orang dan PNS 2.944 orang. “Dengan angka itu, maka guru honor sangat dibutuhkan,” ujar dia.

Osnardi menyebut isu yang berkembang saat ini bahwa pemerintah pusat bakal mengangkat 1 juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Menurutnya wacana tersebut sebenarnya sudah digaungkan sejak tahun 2021, namun belum tercapai dan sampai saat sekarang masih terus diusahakan.

Sejauh ini, lanjut dia, total guru yang sudah diangkat jadi P3K di Kepri sebanyak 645 orang. Tahap pertama diangkat sebanyak 381 orang, dan tahap kedua sebanyak 264 orang.

“Dalam tahun ini kita kembali dapat jatah guru P3K sebanyak 416 orang, sehingga total tahap pertama sampai ketiga sudah mencapai 1.061 orang,” ungkapnya.

Ia menyampaikan dengan adanya program guru P3K, maka kesejahteraan guru menjadi lebih terjamin karena gajinya disesuaikan dengan gaji guru PNS.

“Juga dapat tanggungan biaya BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” ucapnya.

Osnardi turut menyampaikan saat ini gaji guru honor strata satu (S1) yang dianggarkan melalui APBD Pemprov Kepri sebesar Rp2,4 juta. Meski besarannya masih di bawah upah minimum provinsi (UMP), namun diklaim lebih tinggi di banding sejumlah provinsi lain di Indonesia.

“Di beberapa provinsi lain, ada gaji guru honor masih di bawah Rp1 juta,” katanya menegaskan. (ib)