Sehari Jatah Dua Ember Air, Rudi Janjikan Penyelesaian Masalah

Warga Batam demo, akibat pasokan air tak lancar.
Ratusan warga Tanjunguncang mendatangi Kantor BP Batam menuntut permasalahan air bersih, Senin (7/11/2022). (Foto: alurnews.com)

AlurNews.com – Bertahun-tahun mendapatkan pasokan air yang tidak lancar, membuat warga Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang meradang.

Warga terpaksa begadang dari pukul 00.00 Wib hingga 04.00 Wib, demi mengisi bak atau tempat pengisian air. 

Apalagi akhir-akhir ini, pasokan air semakin tidak lancar. Sehingga, kebutuhan air warga, dipasok oleh mobil tangki. Warga mengaku hanya mendapatkan jatah dua ember saja. 

“Untuk memandikan anak saya pun kurang 2 ember. Dari zaman ATB sampai ke Moya (Pengusaha pengelola air), kami sering demo. Dua hari lancar setelah demo, abis itu mati lagi,” kata Risma, saat ditemui AlurNews, disela-sela demo warga Perumahan Putra Jaya di depan Kantor BP Batam, Senin (7/11/2022). 

Baca juga : Ratusan Warga Tanjunguncang Geruduk Kantor BP Batam

Sebelum-sebelumnya, Risma harus terbangun setiap malam dan menunggu hingga dini hari. Hanya demi memenuhi pasokan air keluarganya untuk di siang hari. 

“Terpaksa begadang setiap hari. Anak-anak saya juga ikut begadang, dari jam 12 sampai jam 4 subuh. Karena begadang tiap hari, sakit kami jadinya,” ujar Risma.

Sejak 2011, kata Risma warga hanya mendapatkan janji-janji manis saja. Pimpinan BP Batam sudah berganti berkali-kali, namun nasib masyarakat Perumahan Putra Jaya masih saja tetap sama. 

“Selalu berjanji, ini saja janji yang dikasih ke kami. Cuma kasih nomor wa, dan tidak mau tandatangani surat yang sudah disepakati warga,” tuturnya. 

Baca juga : Penanganan Kritikal di Stress Area, SPAM BP Batam Upayakan Ini

Tomy salah satu warga Perumahan Putra Jaya lainnya menambahkan, selama suplai air terhenti, ia mengaku terpaksa harus memanfaatkan air kolam yang keruh. Hal ini dilakukannya agar dapat digunakan untuk mencuci dan kebutuhan lainnya. 

Kolam yang dimanfaatkan tersebut, merupakan bekas galian tambang pasir yang tak jauh dari kawasan perumahan warga. 

“Gak ada pilihan lain, kolam itu kan menampung air hujan juga,” ujarnya. 

Tomy mengaku heran dengan sistem suplai air di daerah dekat perumahannya. Karena, beberapa perusahaan dekat kawasan perumahan warga, diketahuinya lancar selama 24 jam. 

Baca juga : Warga Tanjung Uncang Diminta Bersabar 2 Tahun, Terkait Air

Atas permasalah ini, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi kembali berjanji, untuk menyelesaikan masalah air di Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang.

“Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah hutang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini,” kata Rudi saat menemui warga.

Rudi menjelaskan, sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Langkah awal yang diambil dengan mengupayakan perbaikan, dan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.

Baca juga : Lapor SPAM Batam, Kenapa Air di Villa Diamond Kotor dan Berpasir

Perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan. Sedangkan untuk penambahan WTP memakan waktu hingga delapan bulan. 

Sembari menunggu perbaikan dan penambahan WTP, Rudi memerintahkan PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga. 

“Satu juni atau juli. Sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai,” pungkasnya.(Sirait)