Warga Kesulitan Air Bersih dan Kerja, RF: Pemerintah Batam Jangan Sibuk Infrastruktur!

Rizki Faisal
Rizki Faisal, Wakil Ketua I DPRD Kepri saat mendatangi Kantor BP Batam. (Ft. Istimewa).

AlurNews.com – Ribuan warga Putra Jaya demonstrasi di depan Kantor BP Batam, Senin (7/11/2022). Kedatangan mereka terkait sulitnya mendapat suplai air minum. 

Warga Perumahan Putra Jaya kekecewaan dengan BP Batam. Sebab sampai saat ini masih belum memberikan solusi. 

Saat warga Perumahan Putra Jaya demo. Di hari yang sama, di tempat yang lain (SP Plaza, Batu Aji), ada aksi desak-desakan para pencari kerja. Akibatnya puluhan pencari kerja pingsan dan lemas. 

Job fair yang dibuka Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam itu tidak memiliki alur yang jelas.

Baca juga : Sehari Jatah Dua Ember Air, Rudi Janjikan Penyelesaian Masalah

Terkait 2 hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kepri Rizki Faisal menyebutkan kinerja pemerintah yang dinilai lambat merespon, sehingga menyebabkan dua peristiwa itu terjadi.

“Selama ini BP Batam hanya terus mengejar infrastruktur saja, BP Lupa bahwa persoalan rakyat tidak cuma di titik infrastruktur. Tapi banyak hal penting lainnya yang menjadi tulang punggung dalam kehidupan rakyat kita,” kata Rizki Faisal yang kerap disapa RF itu. 

Ia mengatakan jika kepala BP Batam bisa melakukan sinergi bersama Pemko Batam dan membagi peran. Maka dua peristiwa itu tak mungkin terjadi.

“Ini juga membuktikan betapa buruknya kinerja dari pemerintah terutama untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujar Rizki Faisal.

Baca juga : Disnaker Ubah Pola Penyerahan Dokumen Job Fair 2022

Ia menyimpulkan dari sekian kasus terjadi. Ada terdapat kekecewaan rakyat di Batam. “Maka bisa ditarik benang merah yang harus disalahkan adalah Rudi selaku kepala BP Batam sekaligus Walikota Batam,” ungkap Rizki.

Dalam berita sebelumnya, seorang warga yang ikut dalam aksi demo mengungkapkan, terpaksa begadang dari pukul 00.00 Wib hingga 04.00 Wib, demi mengisi bak atau tempat pengisian air. 

Apalagi akhir-akhir ini, pasokan air semakin tidak lancar. Sehingga, kebutuhan air warga, dipasok oleh mobil tangki. Warga mengaku hanya mendapatkan jatah dua ember saja. 

“Untuk memandikan anak saya pun kurang 2 ember. Dari zaman ATB sampai ke Moya (Pengusaha pengelola air), kami sering demo. Dua hari lancar setelah demo, abis itu mati lagi,” kata Risma, saat ditemui AlurNews, di sela-sela demo warga Perumahan Putra Jaya di depan Kantor BP Batam, Senin (7/11/2022). 

Baca juga : Pencaker Banyak Pingsan, Job Fair 2022 Dihentikan Sementara

Sebelum-sebelumnya, Risma harus terbangun setiap malam dan menunggu hingga dini hari. Hanya demi memenuhi pasokan air keluarganya untuk di siang hari. 

“Terpaksa begadang setiap hari. Anak-anak saya juga ikut begadang, dari jam 12 sampai jam 4 subuh. Karena begadang tiap hari, sakit kami jadinya,” ujar Risma.

Sejak 2011, kata Risma warga hanya mendapatkan janji-janji manis saja. Pimpinan BP Batam sudah berganti berkali-kali, namun nasib masyarakat Perumahan Putra Jaya masih saja tetap sama. 

“Selalu berjanji, ini saja janji yang dikasih ke kami. Cuma kasih nomor wa, dan tidak mau tandatangani surat yang sudah disepakati warga,” tuturnya.

Atas permasalah ini, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi kembali berjanji, untuk menyelesaikan masalah air di Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang.

Baca juga : Warga Tanjung Uncang Diminta Bersabar 2 Tahun, Terkait Air

“Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah hutang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini,” kata Rudi saat menemui warga.

Rudi menjelaskan, sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Langkah awal yang diambil dengan mengupayakan perbaikan, dan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.

Perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan. Sedangkan untuk penambahan WTP memakan waktu hingga delapan bulan. 

Sembari menunggu perbaikan dan penambahan WTP, Rudi memerintahkan PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga. 

“Satu juni atau juli. Sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai,” pungkasnya.(Sirait)