Cara Mencegah Stunting dan Obesitas pada Anak, Ibu-ibu Wajib Tahu!

Ilustrasi. Simak cara mencegah stunting dan obesitas pada anak. Foto: Pixabay

AlurNews.com – Masalah kurang gizi atau stunting dan gizi berlebih atau obesitas pada anak masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Sebenarnya ada beberapa cara untuk mencegah stunting dan obesitas pada anak yang bisa diterapkan para ibu.

Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB Prof Dr Hardiansyah mengatakan stunting maupun obesitas harus dicegah sejak dini.

Seorang ibu punya peran penting untuk menentukan makanan yang dikonsumsinya saat hamil. Lalu setelah anak lahir ia juga berperan memberikan gizi dan pola asuh.

Baca Juga: Anak Gemuk Belum Tentu Lucu, Waspada Diabetes!

Calon ibu hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil dan rutin melakukan pemeriksaan saat hamil.

Saat hamil inilah berat badan ibu harus mencukupi. Hal itu karena penambahan berat badan ibu hamil itu adalah faktor utam mencegah stunting.

”Sederhananya bagi awam adalah bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan,” ujarnya, dikutip dari laman resmi kemkes.go.id.

Saat bayi lahir ketika bertambah umur harus bertambah berat badan. Itu ciri sederhana. Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan.

“Jadi sebelum mengalami gangguan maka cegahlah gangguan tersebut,” kata Prof. Hardiansyah.

Ibu harus memperhatikan berat badan bayi saat lahir, yaitu minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm.

Seorang ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif yaitu diberikan sampai 6 bulan, kalau tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali itu sudah pertanda akan terjadi gangguan stunting kalau tidak segera diatasi.

Prof Hardiansyah menyebut ada beberapa bahan pangan yang telah terbukti mencegah stunting saat ibu masih hamil di antaranya susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk-pauk.

Kemudian pangan untuk mencegah stunting pada bayi yaitu ASI eksklusif, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MP ASI diperkaya gizi.

”Berikan ASI dan MP ASI yang cukup dengan baik, ASI eksklusif sampai 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI 6 sampai 23 bulan, berikan MP ASI yang cukup dan baik pada usia 6 sampai 23 bulan,” ujarnya.

Kesehatan bayi juga harus dijaga melalui imunisasi, kebersihan, stimulasi, kebiasaan baik makan sayur, buah, lauk pauk, dan protein tinggi.

Baca Juga: Dua Cara Penularan Hepatitis Akut pada Anak

Sementara itu untuk obesitas atau kegemukan, pahami penyebabnya. Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan.

Pada orang dewasa dan remaja obesitas bisa terjadi karena stres yang menimbulkan inflamasi.

Kemudian inflamasi ini akan menimbulkan penumpukan lemak. Selain itu kurang tidur atau kelebihan tidur yang meningkatkan hormon ghrelin jadi pembawaannya lapar.

”Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama seperti stres, terus jangan sampai stres, harus perbanyak aktivitas fisik dan mengatur waktu tidur, pantau berat badan dan lingkar pinggang,” katanya.