AlurNews.com – Kalangan lanjut usia atau lansia di Indonesia sudah boleh mulai disuntik vaksin booster kedua. Pelaksanaan vaksinasi ini sebagai upaya mitigasi peningkatan kasus dan munculnya subvarian baru Covid-19.
Kementerian Kesehatan telah mengizinkan pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua atau suntikan keempat kepada lansia yang berusia di atas 60 tahun.
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, M Syahril mengatakan kebijakan ini dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan kepada kelompok rentan, lansia merupakan kelompok rentan.
Baca Juga: Batam Terima 6.000 Dosis Vaksin Booster
Izin mengenai vaksinasi booster kepada lansia ini dikeluarkan dalam bentuk Surat Edaran Kementerian Kesehatan.SE tersebut mendorong pemerintah daerah dan fasilitas layanan vaksinasi untuk memberikan vaksinasi booster kedua kepada lansia.
Syahril mengatakan vaksinasi booster kedua untuk lansia ini syaratnya bisa diberikan setelah minimal 6 bulan telah diberi vaksin booster pertama.
“Bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu,” kata dr Syahril, Kamis (24/11/2022) dikutip dari kemkes.go.id.
Syahril mengatakan percepatan vaksinasi booster kedua lansia ini harus berjalan bersamaan dengan vaksinasi utama yaitu dosis pertama dan kedua, serta booster pertama.
Ia juga menegaskan pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, tidak hanya di pusat saja, tapi juga di daerah-daerah.
Baca Juga: Stok Vaksin Habis, Kepri Hapus Sementara Syarat Booster Perjalanan Udara
Lansia memang termasuk sebagai kalangan prioritas mengingat sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal adalah lansia dan orang dengan penyakit penyerta.
Kemudian bagi daerah yang belum target vaksinasi utamanya belum tercukupi didorong untuk segera mencapai target.
“Target kekebalan kelompok minimal 70 persen dari populasi terus digencarkan,” kata dia.
Bagi masyarakat yang belum divaksin diminta untuk melengkapi dosis primer dan booster pertama.
“Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin,” kata Syahril.