Kemenkominfo Sosialisasi ASO Bagi Masyarakat Batam

Kemenkominfo dan DPR RI sosialisasikan ASO kepada masyarakat Batam. Foto: Humas Kemenkominfo

AlurNews.com – Kementerian Komunikasi (Kemenkominfo) sosialisasi Analog Switch Off (ASO), bagi masyarakat Batam di Santika Hotel, Batam Center, Jumat (25/11/2022).

Sosialisasi itu dilakukan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Tidak hanya sosialisasi, Kemenkominfo juga menyerahkan bantuan set top box (STB) bagi masyarakat Batam terutama masyarakat pesisir.

Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kemenkominfo, Geryantika Kurnia mengatakan sosialisasi ASO bagi wilayah perbatasan juga berhubungan dengan peningkatan literasi digital.

Baca juga: Kepri Terima Bantuan 31.815 STB dari Kemenkominfo

Literasi digital berarti cerdas memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa di berbagai bidang.

“Intinya kemampuan memanfaatkan teknologi informasi secara kreatif dan inovatif untuk membantu kehidupan yang lebih baik dan sejahtera dalam berbagai bidang,” ujarnya.

Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa optimalisasi pita 700 MHz untuk transformasi digital merupakan pita frekuensi ”emas” untuk peningkatan layanan internet, namun di Indonesia penggunaannya masih hanya untuk siaran televisi analog.

Dengan digitalisasi sistem penyiaran televisi, maka penggunaan pita frekuensi akan lebih optimal dan hasil efisiensinya dapat digunakan untuk pemerataan infrastruktur digital dan peningkatan layanan internet.

Geryantika mengatakan, saat ini terdapat 697 stasiun TV di Indonesia yang sebelumnya melakukan siaran analog, sehingga frekuensi yang dipergunakan sangat besar.

Dengan siaran digital yang telah dimulai secara resmi pada 2 November 2022 lalu, maka frekuensi yang bisa dihemat cukup signifikan, karena tiap satu frekuensi beta analog bisa dipergunakan antara enam hingga 12 stasiun TV.

“Jadi sangat sangat hemat. Sisa frekuensi dialihkan untuk penyelenggaran broadband, termasuk untuk meningkatkan broadband 5G atau generasi ke lima,” ujarnya.

Anggota Komisi I DPR RI, Sturman Panjaitan mengatakan program pemerintah ini dimaksudkan meminimalisir potensi sengketa dengan negara tetangga, yang diakibatkan oleh luberan atau intervensi spektrum frekuensi siaran analog di wilayah perbatasan seperti Batam.

Baca juga: Kepri Terang Bawa Kominfo Kepri Juara II Nasional

“Sebagai masyarakat perbatasan, kita tahu bahwa luberan frekuensi dari dua tetangga kita kerap masuk dan bisa dinikmati oleh masyarakat Batam. Bahkan tak jarang masyarakat kita lebih mengenal program siaran TV di sana, dibanding dengan Indonesia,” terangnya.

Selain itu, ASO perlu segera diterapkan secara menyeluruh agar masyarakat bisa mendapatkan siaran yang bersih gambarnya dan jernih suaranya, walaupun di lokasi terdepan, terpencil, dan tertinggal.

Penerapan ASO diharapkan bisa menambah konten atau program televisi yang didapat dari hasil efisiensi frekuensi yang ditinggalkan siaran analog atau digital dividen. (Sirait)