Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama Kematian di Indonesia

Ilustrasi penyakit jantung. F Pixabay.

AlurNews.com – Penyakit jantung masih jadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data Global Burden of Desease dan Instute for Health Metrcis and Evaluation (IHME) 2014-2019 menyebut penyakit jantung jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Dilansir laman kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap tahun dari 4,8 juta bayi lahir, sekitar 50 ribu bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Kemudian 40 persen dari 50 ribu bayi itu harus operasi jantung terbuka dalam 1 tahun.

Baca juga: Jantung Koroner Mengintai Warga Perkotaan

Penyakit jantung ini juga menjadi beban biaya terbesar di Indonesia. Catatan BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung. Jumlahnya sekitar Rp7,7 triliun.

Budi mengatakan untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, harus dilakukan penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer.

Edukasi di layanan primer ini dapat dilakukan melalui kampanye, antara lain kampanye imunisasi, gizi seimbang, olahraga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan.

Selain pencegahan, intervensi lain untuk pengobatan jantung adalah operasi pasang ring. Hal ini menjadi perhatian Menteri Kesehatan. Terkait operasi ini ada yang ditargetkannya sebelum akhir masa jabatannya.

”Saya minta 514 kabupaten/kota bisa operasi pasang ring. Semua provinsi harus bisa operasi gagal jantung terbuka dan bedah otak terbuka,” ujar Menkes Budi pada Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) 2022 di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Untuk merealisasikan target itu, kata dia dibutuhkan anggaran Rp31 triliun sampai 2027 untuk membuat 514 kabupaten/kota bisa operasi jantung.

“Untuk tahap 1 Kemenkes menyediakan anggaran Rp17,9 triliun dan Rp13,1 triliun untuk tahap 2,” kata dia.

Selain dana, kata Budi butuh bantuan dari dokter spesialis jantung sehingga operasi pasang ring bisa dilakukan di 514 kota/kabupaten.

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama Kematian di Indonesia

AlurNews.com – Penyakit jantung masih jadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data Global Burden of Desease dan Instute for Health Metrcis and Evaluation (IHME) 2014-2019 menyebut penyakit jantung jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Dilansir laman kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap tahun dari 4,8 juta bayi lahir, sekitar 50 ribu bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Kemudian 40 persen dari 50 ribu bayi itu harus operasi jantung terbuka dalam 1 tahun.

Penyakit jantung ini juga menjadi beban biaya terbesar di Indonesia. Catatan BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung. Jumlahnya sekitar Rp7,7 triliun.

Budi mengatakan untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, harus dilakukan penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer.

Edukasi di layanan primer ini dapat dilakukan melalui kampanye, antara lain kampanye imunisasi, gizi seimbang, olahraga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan.

Selain pencegahan, intervensi lain untuk pengobatan jantung adalah operasi pasang ring. Hal ini menjadi perhatian Menteri Kesehatan. Terkait operasi ini ada yang ditargetkannya sebelum akhir masa jabatannya.

Baca juga: Gejala Asam Urat dan Penyebabnya, Waspada!

”Saya minta 514 kabupaten/kota bisa operasi pasang ring. Semua provinsi harus bisa operasi gagal jantung terbuka dan bedah otak terbuka,” ujar Menkes Budi pada Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) 2022 di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Untuk merealisasikan target itu, kata dia dibutuhkan anggaran Rp31 triliun sampai 2027 untuk membuat 514 kabupaten/kota bisa operasi jantung.

“Untuk tahap 1 Kemenkes menyediakan anggaran Rp17,9 triliun dan Rp13,1 triliun untuk tahap 2,” kata dia.

Selain dana, kata Budi butuh bantuan dari dokter spesialis jantung sehingga operasi pasang ring bisa dilakukan di 514 kota/kabupaten.