Benarkah Kentut Tak Bersuara Cenderung Lebih Bau?

Ilustrasi kentut. (Foto: alodokter)

AlurNews.com – Kentut atau dalam bahasa medis disebut flatus adalah mekanisme alami tubuh untuk membuang gas dari proses pencernaan. Gas dari hasil pencernaan tersebut kemudian dikeluarkan melalui anus.

Dalam sehari, Anda rata-rata buang angin sebanyak lima hingga 15 kali. Namun, frekuensi kentut dalam sehari bisa saja bertambah jika Anda mengalami masalah pada sistem pencernaan.

Kentut terkadang mengeluarkan bunyi, tetapi tak jarang juga senyap tanpa suara. Penyebab kentut berbunyi yakni dorongan kuat dari otot usus yang berusaha untuk mengeluarkan gas.

Setiap kentut mengeluarkan banyak udara, biasanya udara yang keluar tanpa suara atau mengeluarkannya tipis-tipis seringkali baunya paling merusak suasana, apalagi pada saat kumpul bersama teman.

Namun, apakah benar kentut yang tidak bersuara itu lebih bau? Diolah dari kanal YouTube Kok Bisa?, Selasa (29/11/2022), kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan kentut bisa bau.

Faktanya, kentut bisa bau seperti telur busuk itu karena zat H2S (Hidrogen Sulfida), zat tersebut mengandung belerang yang merupakan sumber bau tidak enak di mana juga bisa ditemukan di pegunungan.

Terkadang, ada makanan yang sulit dicerna usus sampai akhirnya harus ditanganin oleh bakteri ini mengakibatkan dalam prosesnya memunculkan kentut.

Dibandingkan dengan gas penyusun kentut yang terdiri dari 99% Oksigen, Karbon Dioksida, Nitrogen, dan lainnya, gas H2S ini ternyata lebih padat dan lebih sedikit, sehingga dia jauh lebih gampang keluar tanpa perlu suara yang bombastis.

Jika seperti ini, apakah kesimpulannya berarti kentut yang keras itu tidak bau?

Jawabannya adalah belum tentu. Karena nyatanya kentut itu memang sebagian besar dari udara sekeliling yang tertelan dari makanan yang dimakan. Maka dari itu, waktu gas ini keluar dan jumlahnya banyak, maka suara kentut bisa kencang, tetapi tetap saja udara ini tidak akan berbau.

Sedangkan, kalau gas di perut banyak dan terdapat zat sulfurnya, barulah kombo mematikan ini tidak hanya nyerang hidung, tetapi juga telinga yang artinya kentut akan bau dan mengeluarkan suara kencang.

Fakta mengejutkannya, kalau seseorang punya bakat bisa kentut bau banget, secara teori hal itu bisa membunuh orang. Karena, semakin banyak gas yang dihirup, semakin bahaya buat tubuh.

Awalnya semakin tinggi kandungannya, tentunya kentut akan semakin bau. Tetapi kalau tingkat kandungannya super banyak hingga mencapai H2S 30 ppm, di mana zat tersebut 30 kali lipat dibanding kentut biasa, itu tidak akan tercium bau busuk, namun justru akan tercium bau manis, yang saking manisnya bisa menyebabkan mual.

Bahkan kalau kandungannya itu lebih tinggi lagi yang mencapai H2S 100 ppm atau setara dengan 100 kali lipat dibanding kentut biasa, seseorang tidak akan mencium bau busuk, manis, asam atau bau apapun itu, karena indera penciuman akan rusak.

Namun saat kandungannya 1.000 kali lipat dari kentut orang biasa, maka orang yang menghirup gas tersebut bisa langsung tewas di tempat.

Kendati demikian, tenang saja, tentu nyatanya manusia tidak akan mungkin menghasilkan kentut sebanyak itu.

Meski begitu, ada hewan lain yang memanfaatkan kentut buat jadi senjata.

Contohnya ular karang Sonoran, gas dari saluran pembuangannya dan ditembak dengan suara meledak-ledak bisa membuat predator kabur. Selain itu, terdapat juga larva serangga yang bernama beaded lacewing yang saking baunya kentut mereka bisa membunuh rayap untuk dimakan. (ib)