AlurNews.com – Olahraga lari terlihat sepele dan mudah dilakukan, tapi sekali sudah cedera, sembuhnya lama. Oleh karena itu ada beberapa cara mencegah cedera saat olaharga lari yang bisa diterapkan.
Sebuah penelitian menyebut sebanyak 30 persen pelari yang berlatih maraton menderita cedera.
Lari maraton ataupun hanya joging di lingkungan rumah, Anda tetap harus hati-hati. Sebab mencegah cedera jauh lebih mudah daripada merawatnya.
Baca juga: 5 Manfaat Berenang untuk Kesehatan
Berikut ini 5 cara mencegah cedera saat olahraga lari yang bisa diterapkan sehari-hari, dilansir laman Channel News Asia.
Jangan berlebihan
Jika olahraga yang dilakukan bukan untuk perlombaan, jangan berlebihan saat berlari. Larilah sesuai kemampuan, jangan memaksakan diri menempuh jarak yang sekiranya tidak sanggup dicapai.
Jika Anda berlari untuk perlombaan, lakukan latihan lebih sering sehingga kondisi tubuh terlatih untuk menempuh jarak dan kecepatan yang dibutuhkan saat lomba.
Perhatikan sakit dan nyeri
Jika Anda merasakan sakit dan nyeri yang tidak biasa saat berlari atau setelah berlari segera cari bantuan medis. Cedera yang tidak segera ditangani dapat berubah menjadi cedera yang serius.
Apalagi jika cedera membuat perubahan pada saat berlari, misalnya tiba-tiba kaki tidak bisa ditekuk dan lain-lain. Mengenali cedera adalah langkah pertama. Mengobati cedera adalah langkah kedua. Mencegahnya lain kali adalah langkah ketiga.
Jika tidak terdiagnosis, cedera berulang menjadi lebih parah, dan pemulihan membutuhkan waktu lebih lama. Setelah cedera lari Anda didiagnosis, berkonsultasilah dengan dokter kedokteran olahraga atau terapis fisik untuk menemukan penyebabnya.
Meskipun cedera di antara pelari bisa serupa, penyebabnya seringkali berbeda, dan pencegahan yang efektif bergantung pada perbaikan penyebabnya.
Jaga kekuatan otot
Saat pelari berlatih untuk jarak yang lebih jauh, punggung, pinggul, dan lutut mereka menjadi lebih pegal.
Untuk mengatasinya, bangun kekuatan. Semakin kuat otot Anda, semakin baik kemampuan untuk berolahraga lari.
Pengulangan tinggi, latihan kekuatan ringan telah terbukti mengurangi gaya beban sendi. Otot yang lebih kuat termasuk fleksor pinggul, paha depan, dan paha belakang lebih mampu menahan hentakan di jalan dan memungkinkan pelari mentolerir jarak tempuh dengan lebih baik.
Pakai sepatu yang nyaman
Salah satu hal penting bagi seorang pelari adalah sepatu yang tepat dan nyaman saat dipakai untuk lari.
Studi menunjukkan bahwa sebagian besar pelari memilih sepatu lari mereka berdasarkan kenyamanan, harga, dan rekomendasi dari rekan, yang bukan tempat yang buruk untuk memulai.
Meskipun beberapa perusahaan mengklaim sepatu mereka mengurangi risiko cedera, penelitian menunjukkan tidak ada bukti bahwa jenis sepatu lari tertentu secara dramatis mengurangi cedera.
Saat memilih sepatu, pergilah ke toko khusus lari dan coba beberapa pasang. Kenakan dan berjalan-jalan di sekitar toko dan pilihlah yang terasa terbaik di kaki Anda.
Pertimbangkan bahwa lari olahraga yang tepat
Olahraga adalah salah satu obat alami yang paling efektif. Berlari dan berjalan adalah salah satu bentuk olahraga yang paling mudah diakses, tidak membutuhkan banyak peralatan.
Studi menunjukkan bahwa berjalan dan berlari secara teratur mencegah depresi, diabetes, menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, berlari meningkatkan masa hidup dan baik untuk kesehatan.