AlurNews.com – Protein hewani sangat penting untuk mencegah stunting pada anak. Kementerian Kesehatan pun mengkampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak terutama usia di bawah 2 tahun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan semestinya protein hewani, nabati dan zat besi dikonsumsi sejak sang ibu hamil sampai setelah kelahiran.
“Setelah bayi berusia 6 bulan harus rajin melakukan pengukuran, karena Selain ASI eksklusif juga ada makanan tambahan, kalau kurang protein hewani anaknya bisa stunting. Protein hewani ini seperti susu, telur, ikan dan ayam,” ujarnya, Rabu (25/1/2023), dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Baca juga: Cara Mencegah Stunting dan Obesitas pada Anak, Ibu-ibu Wajib Tahu!
Budi menekankan protein hewani yang paling bagus adalah yang mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin.
Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan, seperti telur, daging, ikan dan susu atau produk olahannya seperti keju dan yoghurt.
Penelitian tersebut menunjukan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari satu jenis.
Budi berharap masyarakat sadar dan melakukan upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi seimbang pada anak. Selain memberikan protein hewani, berat dan tinggi anak juga harus dipantau secara berkala.
“Ini penting untuk melihat keberhasilan intervensi sekaligus upaya deteksi dini masalah kesehatan gizi sehingga tidak terlambat ditangani,” ujarnya. (Pije)
