BP Batam dan Kementerian Investasi Selesaikan Kendala Perizinan di OSS

kendala perizinan OSS
Para pelaku usaha di kawasan KPBPB Batam ikut Bimtek terkait OSS. Foto: Humas BP Batam

AlurNews.com – Para pelaku usaha di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam khususnya di sektor perhubungan laut, maritim dan perdagangan mengeluarkan keluhan terkait kendala perizinan berusaha kepada BP Batam dan Kementerian Investasi/ BKPM RI.

Kedua lembaga itu berkolaborasi mengumpulkan informasi terkait kendala perizinan berusaha pada sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) yang dihadapi para pelaku usaha.

Sebanyak 76 perusahaan hadir mengikuti bimbingan teknis perizinan berusaha berbasis risiko di sektor perhubungan laut, perdagangan, ketentuan perizinan di KPBPB Batam.

Baca Juga: Kepala BP Batam Pesan Ini ke Driver Online

Kegiatan dibuka oleh Kepala Subdirektorat Pemantauan Kepatuhan Perizinan Berusaha Sektor Primer dan Tersier, Kementerian Investasi/BKPM RI, Benny Marcustiono.

Dalam sambutannya, ia mengatakan pihaknya menyadari dalam penerapan sistem dan teknis pelaksanaan OSS masih ada kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha.

Pertemuan ini menjadi penting bagi Kementerian Investasi/BKPM RI untuk memperoleh informasi mengenai kendala dan memperoleh masukan dari para pelaku usaha khususnya perhubungan laut dan perdagangan di KPBPB Batam.

Dari informasi tersebut kemudian mengurai kendala-kendala teknis dengan asistensi langsung dari pihaknya.

“Kendala itu kami menyadari masih ada, sehingga dengan Bimtek ini kami berharap dapat membantu menguraikan masalah tersebut. Sekaligus kami menerima masukan dari para pelaku usaha di Batam,” katanya.

Direktur PTSP BP Batam Harlas Buana yang juga menjadi narasumber pada kegiatan ini, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk para pelaku usaha.

“Kami berharap bapak dan ibu dapat memanfaatkan kesempatan ini, karena bimbingan teknis langsung diasistensi oleh tim dari Kementerian Investasi/BKPM RI yang berjumlah 10 orang dan siap membantu mengurai kendala pada sistem OSS,” kata Harlas.

Menurutnya langkah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat dan BP Batam untuk mendukung investasi di Batam.

“Ini merupakan pengejawantahan semangat Kepala BP Batam Bapak Muhammad Rudi, yang terus menekankan pada kami agar mempermudah perizinan bagi pelaku usaha di Batam,” ujarnya.

Menurutnya, semua harus cepat. Rudi juga amat memberikan perhatian pada sektor yang menjadi ruh Batam, seperti maritim dan perdagangan.

Langkah ini kemudian disambut baik oleh pemerintah pusat dalam hal ini BKPM (Kementerian Investasi) yang kemudian datang ke Batam dan langsung melakukan asistensi untuk kendala yang dihadapi pelaku usaha. (Pije)