Benarkah Mandi Malam Picu Paru-paru Basah, Ini Kata Dokter

Mandi malam bikin paru-paru basah? (Foto: istimewa)

AlurNews.com – Di media sosial TikTok tengah viral video seorang pemilik akun yang mengaku terkena paru-paru basah akibat mandi malam.

Seorang anak muda bernama Leo menjadi perbincangan di TikTok. Di akun miliknya, ia membagikan video dirinya yang mengaku terkena paru-paru basah karena mandi malam.

“Sekarang baru tahu penyebab kenapa orang tua gua selalu ngelarang aku mandi malam-malam,” tulisnya dalam video dikutip dari detik.com.

“Jadi kena paru-paru basah,” tambahnya di kolom caption.

Hingga Jumat (24/2/2023), video yang diunggah pada 19 Desember tahun lalu itu mendapat 264 ribu likes dan 4.327 komentar netizen. Ternyata banyak netizen yang berkomentar bahwa mereka juga sering mandi malam.

“Dampaknya bahaya banget ya? Soalnya aku sering mandi jam 8, 9, 10 malam,” curhat akun @fahri***

“Aku insom suka mandi jam 2 (dini hari),” tulis akun @rinch***

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis paru dr Rezki Tantular, SpP(K) dari RSUD Dr Saiful Anwar mengatakan mandi malam sebenarnya tidak berbahaya selama tidak menyebabkan hipotermia. Oleh sebab itu, mandi malam bukan menjadi penyebab paru-paru basah.

“Sebenarnya penyakit paru-paru basah itu nggak jelas dan nggak ada di dunia medis,” ungkap dr Rezki ketika dihubungi detikcom, Jumat (24/2/2023).

Ada dua kondisi yang mungkin dianggap orang awam sebagai ‘paru-paru basah’. Pertama, efusi yaitu adanya cairan dalam lapisan pleura yang membungkus paru-paru. Kedua, pneumonia atau radang paru.

Efusi terbagi atas transudat dan eksudat. Efusi transudat disebabkan oleh kekurangan protein atau albumin dan kelainan organ seperti jantung, liver, serta ginjal. Efusi eksudat disebabkan oleh infeksi paru, tuberkulosis, dan infeksi pleura. Sementara itu, penyebab pneumonia adalah infeksi mikroorganisme misalnya bakteri, virus, jamur, atau parasit.

“Yang jelas, baik itu efusi maupun radang paru tidak diakibatkan oleh mandi malam,” tegas dr Rezki.

Kedua penyakit itu dapat disembuhkan tergantung dari kompleksitas penyakitnya. Proses penyembuhan dapat berlangsung mulai dari 3-4 hari bahkan 2 minggu. (ib)