AlurNews.com – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Batam membenarkan tunggakan pembayaran uang saku dan bonus untuk ratusan atlet yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada tahun lalu.
Kepala Dispora Batam, Zulkarnaen menjelaskan, bahwa penganggaran pembayaran bonus dan uang saku untuk para atlet tersebut akan dilakukan pada tahun ini.
Hal ini dikarenakan Porprov yang merupakan acara tahunan yang berlangsung pada akhir tahun. Proses penganggaran sedang dilakukan untuk pembayaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) mendatang.
Baca juga: Uang Saku Belum Dibayar, Atlet Porprov Kota Batam Ngadu ke Ombusman Kepri
“Iya belum. Karena Porprov bulan November,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (25/2/2023).
Namun, Zulkarnaen belum mengetahui secara pasti jumlah atlet dan nominal anggaran yang akan dikeluarkan pada tahun ini.
Saat ini, pihak Dispora Batam masih terus mengumpulkan data dan melakukan perhitungan agar pembayaran bonus dan uang saku dapat dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Mekanisme pengusulan anggarannya namanya. Datanya belum tahu. Tergantung dengan KONI. Nominalnya juga belum tahu,” lanjutnya.
Meski begitu, pihak Dispora Batam memastikan bahwa pembayaran bonus dan uang saku bagi para atlet yang telah berpartisipasi pada Porprov 2022 akan segera dilakukan sesegera mungkin.
Dispora Batam berharap bahwa para atlet dapat memahami situasi yang terjadi dan tetap semangat untuk terus berlatih dan mengikuti kegiatan olahraga di masa yang akan datang.
Sebelumnya, Ombusman RI Perwakilan Kepulauan Riau mendata sekitar 448 atlet Porprov masih belum menerima hak yakni uang saku dan bonus usai bertanding November lalu.
Kepala Ombusman Kepri, Lahat Siadari menyarankan jika terkendala pada anggaran, Pemko Batam harus menganggarkan uang saku dan bonus tersebut di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan mendatang.
“Uang TC tidak ada. Uang saku itulah yang dijadikan untuk suplemen dan lainnya. Ironis sekali. Mana janji Pak Rudi yang akan buat beda olahraga Batam,” lanjutnya.
Saat ini, jumlah uang saku yang belum dibayarkan mencapai sekitar Rp300 ribu per hari untuk setiap atlet.
Menurut Lagat, jika bonus tersebut tidak dibayarkan, hal tersebut akan berdampak pada motivasi atlet dan menyebabkan penurunan prestasi para atlet putra dan putri daerah. (Nando)