Menurut saya, lebih baik buku-buku tersebut lusuh karena sering dibaca dan dipinjam siswa, ketimbang buku-buku tersebut tetap dalam kondisi baru karena hanya dipajang rapi di rak-rak buku dan lama-lama rusak karena tidak terawat dan akhirnya dimakan rayap.
Hal yang tak kalah penting lagi bahwa kepala sekolah, para guru, dan pustakawan juga harus memiliki kesadaran tentang pentingnya budaya literasi di sekolah. Artinya, jangan hanya sekadar mengampanyekan pada murid untuk gemar membaca tetapi mereka (kepala sekolah, para guru, dan pustakawan) malah tidak mencontohkannya alias tidak berusaha menggemari kegiatan membaca.
Mudah-mudahan, program Kemendikbudristek dalam meningkatkan budaya literasi anak-anak bangsa dapat berjalan dengan lancar. Semoga ke depannya, akan lebih banyak lagi anak-anak muda yang memiliki kegemaran membaca buku. Dengan rajin membaca, maka akan membantu meningkatakan kecerdasan mereka, sehingga pada puncaknya nanti: bangsa ini akan semakin maju dan berkembang ketika dipimpin oleh orang-orang yang memiliki wawasan keilmuan yang beragam. Wallahu alam bish-shawaab.
