
AlurNews.com – Perangkat RT dan RW di Perumahan Bukit Kemuning, Seibeduk, Batam, Kepulauan Riau melakukan penutupan akses jalan utama yang biasa dilalui oleh warga sejak Minggu (4/3/2023) lalu.
Ketua RW 16 Bukit Kemuning, Rachmat Hidayat menuturkan akses jalan yang merupakan satu-satunya akses jalan dari arah Jalan S Parman, Nusa Indah.
“Dari jalan itu, aksesnya melalui bukit yang baru Kamis kemarin longsor. Kami tutup antisipasi adanya longsor susulan. Kami tidak mau ada warga yang menjadi korban saat melintas,” terangnya, Senin (6/3/2023).
Rachmat menyampaikan, langkah ini merupakan keputusan bersama yang diambil dengan kecamatan, kelurahan dan diketahui pihak kepolisian.
Cuaca Kota Batam yang masih dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga deras, juga merupakan salah satu alasan penutupan akses jalan.
“Setelah longsor kemarin, sampai sekarang saja masih tetap hujan. Di sana masih ada material longsor kemarin yang akan dibersihkan. Dan keputusan ini juga merupakan instruksi dari kecamatan,” tegasnya.
Pihaknya juga menyebut belum dapat memastikan jangka waktu penutupan akses jalan. Hal ini dikarenakan masih menunggu unit alat berat, yang saat ini masih digunakan untuk prioritas lainnya.
“Kami belum tahu sampai kapan karena menunggu instruksi lanjutan dari kecamatan atau kelurahan. Kemarin sih mau dibersihkan, tapi alat berat masih dipakai di beberapa wilayah yang juga prioritas. Kalau tidak salah kemarin juga ada jalan putus di Piayu,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk terlibat dalam langkah antisipasi. Walau saat ini pembatas yang digunakan oleh perangkat RT/RW, diakuinya sering dibuka oleh beberapa warga yang masih membandel dan melewati daerah rawan longsor.
Bagi warga Perumahan Bukit Kemuning, saat ini diakuinya dapat melalui akses jalan lain seperti Perumahan Bida Ayu 1,2, dan 3 untuk menuju jalan utama.
“Kami tidak ada yang bisa jaga 24 jam. Kadang pembatas dengan kayu pohon yang kami buat, sering dibuka warga. Kami hanya dapat mengimbau agar mari sama-sama menjaga keselamatan,” paparnya. (Nando)