Sepanjang 2020 hingga 2023 Sebanyak 1.588 Pengungsi Terdampar di Indonesia

pengungsi di indonesia
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia memaparkan penanganan pencari suaka dan pengungsi di Indonesia melalui jalur laut dihadapan Menkopolhukam, Rabu (5/4/2023). Foto: Humas Bakamla

AlurNews.com – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan sepanjang tahun 2020 hingga 2023 sebanyak 1.588 pengungsi terdampar di Indonesia.

Hal itu diungkapkan saat memaparkan penanganan pencari suaka dan pengungsi yang datang ke Indonesia melalui jalur laut.

Pemaparan itu disampaikan dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Ia mengatakan penanganan pengungsi dan pencari suaka yang dilakukan Bakamla RI sesuai dengan PP Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum (PKKPH) di Wilayah Perairan dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia.

Baca juga: Bakamla Gelar Operasi Udara Maritim, Targetnya Kapal Mencurigakan

Berdasarkan data yang dimiliki Bakamla RI, dari tahun 2020 hingga 2023 terdapat total 1.588 orang pengungsi dan pencari suaka yang terdampar di Indonesia.

“Sebenarnya tujuan mereka (para pengungsi) itu ke Malaysia dan Australia. Namun karena kerusakan mesin kapal atau kapal yang digunakan tidak layak, mereka mengalami kecelakaan saat berlayar di perairan Indonesia”, papar Aan.

Para pengungsi ini lalu diselamatkan dan diamankan ke dinas terkait di Indonesia. Menurut Aan butuh kejelasan bagaimana nasib mereka. Solusia inilah yang harus ditemukan bersama-sama kita sehingga dapat menanggulangi luapan jumlah pengungsi yang terdampar di Indonesia.

Di sisi lain, menurut data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) jumlah pengungsi di Indonesia mencapai 9.497 orang. Belum termasuk pencari suaka yang berjumlah 3.213 orang. Dengan demikian total pengungsi dan pencari suaka di Indonesia mencapai 12.710 orang.

Aan pun menyampaikan pendekatan solusi agar persoalan pengungsi dan pencari suaka ini tidak berlarut-larut. Salah satu upayanya dengan melakukan pertukaran informasi yang intens dengan memanfaatkan Asean Coast Guard Forum (ACF) yang dilakukan secara terpadu.

Selain itu, Daily Briefing Bakamla RI yang dilakukan oleh Indonesian Maritime Information Center (IMIC) di Puskodal Bakamla RI juga merupakan salah satu jalur Komunikasi yang efektif, karena telah diikuti oleh 29 Kementerian/Lembaga (K/L) baik di dalam maupun luar negeri. (Pije)