AlurNews.com – Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan masyarakat untuk waspada pemalsuan kode batang atau barcode QRIS berkedok sumbangan pada kotak amal untuk rumah ibadah.
Untuk itu, pihak Bank Indonesia mengingatkan agar para pengguna QRIS, dapat memperhatikan setiap bentuk pemberitahuan sebelum memberi persetujuan transaksi.
“Berhati-hati saat mau melakukan transaksi lewat QRIS. Cek dulu siapa penerimanya. Misalnya kita mau sumbang ke masjid A, tapi namanya perseorangan, itu hati-hati,” jelas Kepala Perwakilan BI Kepri, Suryono, Jumat (14/4/2023).
Ia mengaku, hingga saat ini belum ada laporan kasus serupa di Kepri meski sejumlah rumah ibadah terutana masjid dan musala telah menggunakaan QRIS untuk mengimpun dana dari jemaah.
BI Kepri mengimbau agar para pengurus rumah ibadah yang menggunakan QRIS juga rutin melakukan pengecekan agar kode batang yang dipajang tidak diubah oleh orang tertentu.
Kendati demikian, Suryono menegaskan, penggunaan QRIS sejatinya memiliki dampak yang sangat positif untuk perekonomian di masyarakat.
Seperti adanya efisiensi pada sistem keuangan, menghindari peredaran uang palsu, hingga mempercepat proses transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap percaya menggunakan QRIS meski ada hal-hal yang harus diwaspadai.
“Sesuatu itu pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Di Kepri, saya belum mendengar ada pemalsuan QRIS. Tapi memang sudah ada yang pakai dan belum,” tegas Suryono. (Nando)