AlurNews.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Kabupaten Natuna mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Akibat kerugian tersebut pegawai belum terima gaji selama 3 bulan.
Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Nusa, Febri Amiruddin mengatakan, ada sekitar 3.500 unit flow meter air atau meteran air yang rusak. Kerusakan meteran air itu sudah terjadi sejak satu tahun lalu. Pihaknya juga sudah mendata meteran air yang rusak di setiap pelanggan.
“Ada 3.500 meteran yang rusak sejak setahun lalu. Kalau dihitung rata-rata Rp50 ribu per bulan, artinya kami rugi sekitar Rp1,5 miliar,” ujarnya, Kamis (15/6/2023).
Febri menjelaskan, total 3.500 unit meteran yang rusak itu terdiri dari 2.500 unit meteran rusak parah. Sementara 1.000 unit lagi masih diduga rusak lantaran pemakaian para pelanggan yang selalu di bawah 10 kubik air setiap bulan.
“Kerusakan itu di wilayah Bunguran Timur ini. Pelanggan jadi untung karena kerusakan itu, meski bukan kesalahan mereka,” katanya.
Selain mengalami kerugian sekitar Rp1,5 miliar, para pelanggan PDAM Tirta Nusa juga belum membayar tunggakan tagihan air sebesar Rp800 juta. Akibatnya, gaji para pegawai tidak terbayar selama tiga bulan belakangan ini.
“Ada juga pelanggan yang belum bayar tunggakan sekitar Rp800 jutaan. Gaji karyawan pun belum dibayar tiga bulan karena masalah ini,” katanya
Menurutnya, meteran air yang rusak itu disebabkan tidak ada Instalasi Pengolahan Air (IPA) secara lengkap di Kabupaten Natuna. Sehingga air yang disalurkan ke para pelanggan tidak disaring terlebih dahulu.
Pihaknya juga sudah melaporkan permasalahan ini ke Pemerintah Kabupaten Natuna untuk mendapatkan meteran air yang baru. Saat ini ada 392 unit meteran yang sudah tersedia dan akan disalurkan ke para pelanggan.
“IPA kami belum lengkap. Jadi kalau hujan, air jadi keruh dan ini yang menyebabkan kerusakan juga. Pemerintah sudah beri 392 unit meteran baru dan akan kami pasang secepatnya,” ungkapnya. (Fadli)