AlurNews.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) masih optimistis bahwa konser Coldplay selama 6 hari di Singapura bisa berdampak bagi ekonomi pariwisata Indonesia, khususnya di daerah Batam dan Bintan, Kepulauan Riau.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan pelaku usaha Indonesia bisa menawarkan akomodasi atau post event. “Singapura kan dekat dengan destinasi Batam dan Bintan. Akomodasi, makan dan minum kita lebih kompetitif,” kata Nia dalam konferensi pers vitual pada Senin, 26 Juni 2023.
Akses dari Singapura ke kedua kota tersebut, menurut NIa, juga banyak. Salah satunya dengan kapal laut.
Oleh karena itu, dia menganggap hal ini sebagai sebuah opportunity bahwa Indonesia bisa menawarkan kepada penonton yang berada di Singapura untuk memperpanjang hari liburannya setelah event. Atau saat event juga bisa bermalam di Batam-Bintan,” kata Nia.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Produk Kreatif dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsenius Jemadu, mengatakan kementeriannya berupaya mengembangkan program untuk cross border di Batam dan Bintan.
Sehingga, orang yang nonton konser Coldplay di Singapura bisa berlibur di kedua kota itu. “Saya kira ini satu hal yang dapat memberikan dan memfasilitasi penonton. Sehingga tidak semua biaya lari ke Singapura, tapi juga masuk ke Indonesia,” ujar Vinsen.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebelumnya menyebutkan rencana konser Coldplay yang akan digelar di Singapura harus dianggap sebagai peluang. Oleh karena itu, Kemenparekraf tengah mengupayakan membuat paket wisata di Kota Batam dan Bintan, Kepulauan Riau untuk menangkap peluang yang timbul tersebut.
Para wisatawan asal Indonesia yang hendak menonton konser tersebut di Singapura, menurut Sandiaga, bisa berangkat dari Batam. “Kita akan buatkan paket wisata di Batam,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. (ib)