AlurNews.com – Wali Kota yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Dato’ Setia Amanah Muhammad Rudi terpilih dan dilantik untuk mengakhodai Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masa khidmat 2023-2026.
Rudi bersama pengurus DMDI Kepri tersebut dilantik langsung oleh Presiden DMDI, Tuan Yang Terutama (TYT) Tun Seri Setia Dr. H. Moch Ali Bin Mohd Rustam dan dihadiri Ketua Umum DMDI Indonesia, Datok Said Aldi Al Idrus, di Swiss-Bel Harbourbay Batam, Selasa (25/7/2023).
Usai pelantikan, Rudi meminta para pengurus DMDI Kepri mampu mencurahkan tenaga dan pemikirannya demi DMDI Kepri.
Baca Juga: Sah! Jusuf Kalla Lantik Muhammad Rudi jadi Ketua DMI Kepri
“Semoga, Pengurus baru DMDI bisa membawa DMDI lebih berjaya di Kepri,” ujar Rudi.
Terpilih menjadi Ketua DMDI Kepri menurut dia sebuah tanggung jawab yang besar. Ia pun meminta doa dan restu ingin segera membentuk kepengurusan DMDI se-Provinsi Kepri dengan mengajak dan menggandeng tokoh-tokoh Melayu Islam yang masih turut aktif berperan menghidupkan budaya Melayu di Kepri.
Selama ini akta Rudi ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya mengenai pandangan masyarakat tentang kemelayuan itu selalu identik sebagai simbolik dengan pakaian atau adat dan slogannya saja.
“Jauh dari itu, kemelayuan sejatinya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mesti dibarengi dengan perbuatan yang Islami,” ujarnya.
Ke depan, Rudi ingin kepengurusan DMDI disejalankan menjadi organisasi berbasis kultur Melayu dan Islam yang besar, dapat berbaur dengan masyarakat dalam menyerap aspirasi-aspirasi melalui tokoh-tokoh Melayu.
“Tujuannya tentu untuk mengangkat tuah, derajat, harakat, serta martabat kaum Melayu dan dunia Islam yang ada khususnya di Provinsi Kepulauan Riau,” tegas Rudi.
Sebagai ketua, ia menegaskan bahwa hal itu merupakan tanggung jawab dan amanah besar ini dirinya. Untuk itu, ia mengajak pengurus untuk bisa bersama menguatkan nilai agama, dan budaya Melayu menuju masyarakat berkarakter.
“Yakni masyarakat yang berbeda-beda tapi menyatu dalam mengikat kerja sama. Mematuhi peraturan yang ada serta memiliki nilai kebudayaan, nilai spiritual, nilai sosial, semangat gotong royong yang sejalan dengan nilai-nilai bangsa kita,” ujarnya.
Apalagi menurut dia DMDI merupakan organisasi yang memiliki visi misi untuk menyatukan semua orang Melayu yang tersebar di seluruh dunia. DMDI yang berdiri sejak 2000 di Malaka yang semula beranggotakan hanya 10 negara, kini sudah berkembang ke-23 negara.
“Saya juga menginginkan kehadiran DMDI tidak hanya untuk melaksanakan rencana programnya semata, akan tetapi juga dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan daerah serta ikut berperan dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di Kepri,” kata Rudi.
Ia yakin kiprah DMDI di Provinsi Kepulauan Riau tentunya bisa menjadi penghubung antara tuntutan ajaran agama dengan realitas kehidupan masyarakat daerah,” katanya.
“Serta, menjadi jembatan pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan, sosial dan budaya serta sektor lainnya. Karena saya yakin semua yang tergabung sosial Melayu,” tambahnya.
Anggota DMDI memiliki beragam profesi dengan kelebihan masing- masing. Tiap-tiap anggota diharapkan dapat berkiprah sejalan dengan keahlian yang dimiliki dalam memberikan kontribusi.
Ketua Umum DMDI Indonesia, Datok Said Aldi Al Idrus mengatakan Kepri adalah daerah yang sangat kental dengan Melayu. Ia berharap, pelantikan itu tidak hanya seremoni semata, melainkan terus mempererat ukhwah Islam, dan masyarakat Melayu di sejumlah negara.
“Kepri ini menjadi tempat Melayu yang utuh, proses pemilihan DMDI ini sudah sesuai dengan ketentuan. Kami yakin dan percaya amanat yang diberikan ke Muhammad Rudi, dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Sementara itu Presiden DMDI, TYT Tun Seri Setia Dr. H. Moch Ali Bin Mohd Rustam mengucapkan lamat bagi Ketua dan Pengurus DMDI Kepri. Ia berharap, kehadiran pengurus baru ini mampu memperkuat dan memegang amanat yang diberikan.
DMDI saat ini sudah tersebar di 23 negara di dunia. Ia bahkan menegaskan, keberadaan DMDI akan menambah martabat masyarakat Melayu. (red)