Duh, Warga Negara Ini Hobi ‘Ngemplang’ Bayar Makanan di Restoran

(Ilustrasi tagihan restoran. (Foto: via Hipwee)

AlurNews.com – Semakin banyak warga Inggris ditemukan ‘melarikan diri’ tanpa membayar alias mengemplang tagihan makanan yang telah mereka santap di restoran.

Krisis biaya hidup dan dampak pandemi Covid-19 telah memberikan beban keuangan yang signifikan bagi warga, yang sekarang mulai bertanya-tanya apakah mereka masih mampu untuk menikmati makan di luar.

Kondisi keuangan masyarakat semakin memburuk tahun lalu, dengan pendapatan rumah tangga yang dapat digunakan untuk pengeluaran turun sebanyak 0,6 persen.

Pada bulan Mei tahun lalu, 80 persen rumah tangga di Britania Raya (UK) mengalami dampak ekonomi yang lebih parah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tabungan mingguan rata-rata hanya mencapai 207 pound atau lebih dari Rp 400 ribu.

Dilansir oleh Daily Mail, Komisaris Polisi Donna Jones mengungkapkan bahwa kasus pelanggan yang melarikan diri tanpa membayar tagihan makanan mengalami peningkatan yang signifikan.

“Ini adalah contoh yang paling mencolok dari penipuan yang bisa Anda temui. Ini sangat disayangkan. Kami menemukan bahwa tindak kejahatan semacam itu meningkat, mungkin sebagai akibat dari biaya hidup yang tinggi. Tetapi tindakan seseorang yang makan di restoran sebanyak tiga kali tanpa membayar adalah suatu hal yang tak termaafkan,” ujarnya.

Jones juga mencatat bahwa pelaku tindak kejahatan semacam ini bukanlah orang yang kecanduan narkoba atau alkohol, melainkan warga biasa yang bahkan memiliki kendaraan pribadi.

“Tindakan ini sungguh mengejutkan, terutama saat banyak orang berjuang untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka dan berusaha menjalankan bisnis mereka. Oleh karena itu, saya mendesak masyarakat untuk berpartisipasi dengan memberikan informasi dan berbagi foto secara online, seperti yang biasanya dilakukan oleh pemilik bisnis, dengan menyebutkan nama individu yang terlibat dalam tindakan ini,” tambahnya.

Kabarnya, data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa kepolisian setempat mencatat adanya 12.610 kasus pelanggaran yang melibatkan pelanggan yang kabur tanpa membayar tagihan belanjaan pada tahun 2018.

Pada tahun yang sama, sebuah studi yang dilakukan oleh Barclaycard menemukan bahwa satu dari 20 penduduk terlibat dalam praktek ‘melarikan diri’ tanpa membayar saat makan di restoran. (red)