AlurNews.com, Batam – Rencana relokasi warga di 16 titik Kampung Tua Kecamatan Rempang, dinilai bisa mengancam elektabilitas Muhammad Rudi sebagai Calon Gubernur Kepri pada Pilkada 2024 mendatang.
Rahmayandi Mulda, pengamat politik di Kepri berpendapat, jika rencana ini terwujud maka diprediksi berpengaruh secara politik bagi keluarga Muhammad Rudi yang diketahui juga akan maju pada Pilkada mendatang.
Untuk diketahui, Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina Rudi juga diketahui saat ini tengah melakukan persiapan sebagai Calon Wali Kota Batam.
“Tidak hanya itu, Randi Zulmariadi yang diketahui anak Rudi juga maju ke DPR-RI,” ungkap Rahmayandi, Kamis (24/8/2023).
Dari pengamatannya, Muhammad Rudi berpotensi kehilangan hampir 50 persen suara baik masyarakat Melayu, dan suara dari beberapa suku yang turut menjadi korban wacana relokasi tersebut.
Kehilangan suara sebesar ini, juga ditegaskannya akibat langkah Muhammad Rudi yang memihak investasi dibandingkan masyarakat.
“Apabila dilihat dari video dan berita yang beredar. Statemen beliau lebih berpihak terhadap rencana pemerintah pusat, yang mengorbankan rakyat. Kalau begini, dugaan saya dinasti politik yang akan dibangun akan runtuh dengan sendirinya,” tegasnya.
Sebagai pengamat, ia melihat bahwa pertaruhan para calon pada Pilkada mendatang, dimulai dari sikap yang seharusnya diambil para elit politik daerah, dalam pengembangan Mega Proyek Rempang Eco-City oleh Pemerintah Pusat.
Hal ini juga berlaku bagi para anggota legislatif yang sebelumnya maju sebagai perwakilan warga di Kecamatan tersebut.
“Dalam pilkada mendatang, potensi kehilangan suara juga kemungkinan akan dirasakan oleh para anggota legislatif yang kembali maju di 2024 nanti,” lanjutnya.
Walau demikian, kondisi berbeda kemungkinan akan dialami oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad yang juga telah menyatakan diri akan kembali maju sebagai calon Wali Kota Batam.
Kondisi berbeda ini dikarenakan hingga saat ini, sebagai sosok Amsakar dinilai tidak mengeluarkan pernyataan apapun yang mendukung investasi Pemerintah Pusat. Serta isu keretakan hubungan politik antara Rudi dan Amsakar, juga dinilai menjadi poin penting yang dilihat oleh para pemilih.
“Namun untuk saat ini, sebagai pengamat pak Amsakar juga sudah mulai menentukan sikap. Akan berada di sisi masyarakat atau tidak,” terangnya.
Hal senada juga harus dilakukan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang saat ini juga akan kembali maju sebagai Calon Gubernur Kepri.
Sebagai orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Kepri, Ansar diakuinya masih berada di zona aman. Walau begitu, langkah mendukung penuh masyarakat juga diakuinya akan berat dilakukan, mengingat jabatan politik yang diembannya saat ini.
“Hal yang sama juga akan dirasakan Gubernur. Kemana dukungannya berlabuh, karena ini penting untuk 2024 mendatang,” paparnya. (Nando)