Beredar Video Wali Kota Batam Sebut Rumah Pesisir Tidak Laku Dijual Rp 10 Juta

Warga Kecewa dan Merasa Dihina

Juru bicara Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Pulau Rempang dan Galang, Suardi yang dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (27/8/2023) malam. Menegaskan bahwa video pendek Walikota Batam, Muhammad Rudi merupakan tindakan yang menghina masyarakat Rempang, yang saat ini tetap melalukan penolakan atas wacana relokasi Rempang Eco-City.

Video berdurasi 2 menit 33 detik ini, juga diakuinya telah tersebar di seluruh grup aplikasi pesan singkat warga Rempang. Serta memancing kemarahan warga, berdasarkan komentar di aplikasi pesan singkat tersebut.

“Apa yang disampaikan beliau, sudah saya lihat di grup warga. Tindakan ini menghina kami, dan komentar warga saat ini kecewa dan marah kepada Rudi,” tegasnya.

Salah satu pernyataan yang dianggap sangat menghina, adalah pernyataan Rudi yang menyebut bahwa unit rumah warga pesisir, tidak akan dibeli apabila dijual dengan harga Rp 10 juta.

Hal ini juga dianggap menunjukkan sikap Rudi sebagai pimpinan daerah, yang belum bisa mensejahterakan dan memintarkan masyarakat pemilihnya.

“Terlepas video itu Rudi tengah berkelakar, namun statemen dijual 10 juta saja tidak ada yang beli sudah sangat menghina kami,” lanjutnya.

Sebagai Walikota dan juga Ex-Officio Badan Pengusahaan (BP) Batam. Suardi kembali mengingatkan bahwa 80 persen masyarakat Rempang dan Galang, merupakan simpatisan yang mencintai sosok Rudi serta keluarganya.

Untuk itu, seharusnya Rudi selaku pimpinan dapat merangkul, dan bukan hendak mengusir warga yang telah berada di 16 titik kampung secara turun temurun.

Suardi bahkan menambahkan, adanya pembangunan yang digesa oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah seharusnya tidak mengusir masyarakat asli atau tempatan.

“80 persen kami itu cinta dulunya cinta pada sosok Rudi dan Keluarga. Namun tindakannya sekarang tidak manusiawi. Pembangunan itu juga tidak harus mengusir warga dari daerah asalnya. Kami butuh tanggungjawab,” tegasnya.