Warga Rempang Keluhkan Isi Pidato Wali Kota ke Kapolresta Barelang dan Dandim Batam

Pertemuan warga Rempang-Galang dengan Kapolresta Barelang dan Dandim Batam. (Foto: nando/AlurNews.com)

AlurNews.com, Batam – Ratusan warga Kecamatan Rempang, Batam, Kepulauan Riau menyampaikan keluhan mereka terkait potongan video viral pidato Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dalam sebuah acara, yang menyinggung harga jual rumah di kawasan pesisir.

Adapun keluhan masyarakat ini, disampaikan langsung kepada Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto dan Komandan Kodim 0/316 Batam, Letkol Galih Bramantyo. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kedai Kopi Simpang Rezeki, Kelurahan Sembulang, Senin (28/8/2023).

Awal keluhan terkait video ini, dilontarkan oleh Sani, salah satu pengurus Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT) Pulau Rempang dan Galang. Bahkan pihak warga mengaku akan kembali mendatangi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, terkait pernyataan Rudi dalam video tersebut.

“Kami tidak terima dengan pernyataan Rudi di video tersebut. Dalam waktu dekat kami akan kembali datang ke BP Batam, dan meminta tanggungjawab dia,” tegas Sani.

Dalam kesempatan yang sama, para pengurus KERAMAT kemudian memutarkan video tersebut menggunakan pengeras suara, atas permintaan Kapolresta Barelang.

Dalam video singkat tersebut, terdengar suara Muhammad Rudi yang menuturkan sebuah saat ini tidak ada yang ingin membeli unit rumah kayu di pinggir pantai, walau sudah dijual dengan harga rendah. Diduga rumah yang dimaksud adalah pemukiman warga pesisir di Kecamatan Galang.

“Ute berapa harga rumah yang di bibir pantai. Rumah kayulah, harganya Rp 35 juta. Dijual Rp 10 juta pun ibu tak mau beli,” ujar Rudi dalam video tersebut yang disambut riuh masyarakat yang berada di lokasi.

Mengetahui hal ini, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto kemudian meminta masyarakat untuk berpikir dengan tenang dan tidak mudah terprovokasi.

Mengetahui video yang dimaksud hanya penggalan video, dari pidato utuh Wali Kota Batam. Kombes Pol Nugroho juga menegaskan adanya kemungkinan oknum tidak bertanggungjawab, yang ingin semakin memperkeruh kondisi antara masyarakat dengan Pemerintah Daerah.

“Jangan terpancing bapak-ibu. Video yang disebar ke warga hanya penggalan video. Ini indikasinya hanya ingin membuat kondisi saat ini semakin tidak kondusif,” tegasnya.

Senada dengan pernyataannya tersebut, pihak Kepolisian juga akan mulai melacak penyebar penggalan video tersebut.

“Terkait penyebaran video ini, akan kami proses bapak-ibu,” tegasnya. (nando)