AlurNews.com – Polda Kepri bersama Polisi China akhirnya berhasil menangkap otak jaringan love scamming yang dioperasikan warga negara asing (WNA) China. Pria berinisial LX tersebut ternyata memang telah menjadi buronan Polisi China.
Direktur Reskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi mengatakan LX ini merupakan salah satu penggerak sindikat atau jaringan love scamming yang beroperasi di Batam.
“Yang berharga dari penangkapan kedua ini, kita mendapatkan buronan polisi Cina berinisal LX. Dia sebagai pemimpin, pengatur, perencanaan dan pimpinan jaringan ini,” kata Nasriadi saat melakukan konferensi pers di Mapolres Barelang, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga: Polda Kepri Periksa 2 Ruko Lokasi Jaringan Love Scamming Asal China
Pada saat penangkapan pertama para pelaku, Polda Kepri turut mengamankan sebuah mobil mewah produksi Britania Raya; Aston Martin. Dari keterangan polisi, mobil mewah itu digunakan oleh dua otak pelaku yang juga telah ditangkap sebelumnya.
“Aston Martin yang di Polda itu adalah kendaraan yang digunakan oleh dua tersangka (otak pelaku) yang di tangkap. Kami akan cek itu dibeli di mana, siapa yang membelinya, statusnya bagaimana dan lain sebagainya,” katanya.
Kemudian, mengenai jalur masuk para WNI asal China itu, Nasriadi menyebut ada dua rute yang dilewati hingga pada akhirnya tiba di Batam.
Pertama, para pelaku masuk lewat jalur laut di Pelabuhan Internasional Batam Center dengan jalur China – Singapura – Batam, Indonesia. Rute kedua, mereka melakukan penerbangan dengan jalur China – Malaysia – Batam, Indonesia.
“Kami telah berkoordinasi dengan Imigrasi, mereka masuk ke sini lewat jalur tersebut,” ujar Nasriadi.
Para pelaku juga terbilang cerdik. Mereka masuk ke Batam secara berkala. Artinya tidak berkelompok. Dokumen masuk yang digunakan juga adalah visa kunjungan. Sementara untuk paspor merupakan wewenang dari kepolisian China.
“Mereka datang ke Batam dengan alasan pekerjaan dan dengan menggunakan visa kunjungan. Mereka datang secara berkala dan tidak berkelompok,” kata dia.
Polisi terus melakukan berbagai upaya untuk memburu para pelaku dari sindikat love scamming tersebut karena diyakini ada indikasi bahwa pelaku lainnya masih ada dan berada di Batam. (jun)