Soal Relokasi Sekolah di Pulau Rempang, Legislator: Kami Belum Diajak Komunikasi

Ketua DPRD Batam, Nuryanto. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Rencana pemindahan atau relokasi sekolah di Pulau Rempang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan. Proses ini mencakup tingkatan pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMP, dan juga layanan kesehatan.

Untuk mendukung relokasi ini, berbagai pihak, terutama Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, telah memulai proses pemetaan dan pendataan yang komprehensif. Hal ini mencakup penilaian terhadap tenaga pengajar, peserta didik, serta tenaga kesehatan yang terlibat.

Relokasi dalam sektor pendidikan dan layanan kesehatan ini merupakan konsekuensi dari pengembangan mega proyek Rempang Eco-City. Oleh karena itu, DPRD Batam menekankan pentingnya pemerintah setempat memberikan yang terbaik bagi masyarakat, tenaga pengajar, dan peserta didik yang terkait dengan relokasi ini.

“Cak Nur,” demikian panggilan akrabnya, mengatakan, “Terkait rencana pembangunan sekolah dan layanan kesehatan sebagai dampak dari mega proyek Rempang Eco-City, saya meminta agar pemerintah memberikan yang terbaik dan lebih dari itu. Hal ini penting agar warga merasa dilindungi dan mendapatkan pelayanan yang baik.”

Dia menegaskan bahwa DPRD Batam saat ini masih belum memiliki informasi mengenai anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan sekolah dan layanan kesehatan setelah relokasi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Mengenai anggaran, kami masih menunggu informasi dari pemerintah (Pemko dan BP Batam). Hingga saat ini, belum ada komunikasi dengan saya mengenai apakah anggaran tersebut akan berasal dari APBD atau dari BP Batam. Namun yang pasti, kebijakan yang diambil harus menghasilkan perbaikan. Baik dalam hal sekolah, pendidikan, maupun layanan kesehatan untuk masyarakat. Semuanya harus menjadi lebih baik,” tambahnya.

Sebagai informasi, dalam rencana relokasi untuk warga Kecamatan Rempang, sejumlah sekolah terdampak, termasuk tujuh SD Negeri dan satu SD swasta. Selain itu, ada juga tiga SMP Negeri dan dua PAUD yang akan mengalami dampak dari relokasi ini.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Disdik Batam, total jumlah peserta didik yang akan direlokasi mencapai 1.159 siswa SD, 900 siswa SMP, dan 43 siswa PAUD. (Arjuna)