AlurNews.com – Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging mengecam tindakan represif aparat kepada warga Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Uba merupakan salah satu dari banyak pihak yang turut merasakan keprihatinan terkait situasi dan kondisi yang terjadi di Rempang, Ia merasa miris terhadap perlakuan aparat negara yang menggunakan tindakan represif terhadap warga yang menolak atas apapun bentuk atau upaya penggusuran.
“Aparat negara seolah-olah memperlakukan warga seperti musuh negara. Hal ini tentu sangat menyedihkan yang seharusnya aparat negara itu melindungi dan mengayomi,” kata Uba, Kamis (7/9/2023).
Baca Juga: Bentrok di Rempang, Sejumlah Siswa Sekolah Pingsan Terdampak Gas Air Mata
Untuk itu, ia meminta petugas dari tim terpadu menahan diri dan menghormati warga Rempang atas hak-hak hidupnya.
Di sisi lain, Uba juga mengecam tindakan BP Batam yang menggunakan aparat untuk menindas dan menekan rakyat agar mengikuti aturan main yang sedang dilancarkan. BP Batam semestinya membuka dialog secara terbuka kepada warga Rempang.
“Saya mengecam keras BP Batam yang menggunakan aparat negara untuk menindas dan menekan rakyat. Harusnya BP Batam membuka ruang dialog kepada warga,” katanya.
Hal-hal yang menyangkut soal aspek budaya dan sejarah, lanjut dia tidak boleh dilakukan dengan kekerasan, apalagi dengan menggunakan kekuatan aparat bersenjata. Warga tidak bisa dipaksa keluar tanah leluhur karena itu menyangkut hak asasi mereka.
“Saya kira ini termasuk pelanggaran HAM karena ada pengingkaran terhadap hak-hak budaya dan sejarah mereka. Ini jelas melanggar UUD 1945, hak atas budaya, kenyamanan dan ketentraman masyarakat di Rempang,” ujarnya.
Lalu, Uba turut menyayangkan praktik-praktik berbau kekerasan oleh negara terhadap rakyatnya yang dipertontonkan kepada anak-anak sekolah di Rempang.
“Seharusnya anak-anak sekolah steril dari hal-hal yang bersifat kekerasan. Saya meminta secara tegas kepada aparat untuk menarik diri dan jangan mengintimidasi warga khususnya di hadapan anak-anak,” ujar Uba.
Menurut dia kejadian bentrok warga dan aparat di Rempang merupakan kegagalan dari pemerintah untuk bisa memberikan jaminan kepada masyarakat.
“Apa yang terjadi saat ini justru pemerintah menggunakan segala kekuatannya untuk menindas rakyat sendiri,” ujarnya. (jun)