Demo Aliansi Pemuda Melayu di Kantor BP Batam Batal, Ini Sebabnya?

Konferensi pers pembatalan aksi oleh Aliansi Pemuda Melayu dan pemberian penangguhan penahanan kepada delapan warga Rempang yang diamankan polisi. Foto: AlurNews.com/Arjuna

AlurNews.com – Aksi damai penolakan relokasi kampung-kampung adat di Rempang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, batal. Selain itu, penahanan terhadap delapan orang warga yang dianggap sebagai provokator saat kericuhan pada Kamis (7/9/2023) kemarin, ditangguhkan.

Koordinator Umum Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi menyampaikan pihaknya mengajukan surat penangguhan penahanan untuk delapan orang warga Rempang yang ditahan tersebut.

“Kami sebelumnya melayangkan surat pemberitahuan demo, dan hari ini saya mewakili seluruh aliansi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Melayu, bahwasanya pada Senin tanggal 11 September, kami membatalkan aksi unjuk rasa secara damai di Kantor BP Batam,” kata dia, saat konferensi pers di Mako Polresta Barelang, yang didampingi oleh Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dan Kapolres Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, Minggu (10/9/2023) malam.

Baca Juga: Polisi Minta Maaf soal Insiden Gas Air Mata Masuk ke Sekolah di Rempang

Kordum Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi. Foto: AlurNews.com/Arjuna

Ia mengatakan keputusan tersebut diambil dengan banyak pertimbangan. Sebab, yang akan mengadakan aksi bukan hanya dari anggota yang tergabung dalam aliansi saja dan masyarakat tempatan, melainkan dari LSM-LSM yang lain sehingga ia tidak mau terjadi benturan dan hal yang tak diinginkan.

“Kami dari Aliansi Pemuda Melayu berharap ingin menciptakan situasi yang kondusif, ketenteraman, humanis di Bandar Dunia Madani ini,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan kepada seluruh kerabat dan masyarakat luas, bahwa pergerakan Aliansi Pemuda Melayu tidak pernah ditunggangi oleh pihak manapun.

“Pergerakan kami tidak pernah ditunggangi sama sekali. Ini perlu saya tegaskan. Kami berangkat dari keresahan bersama, kami berangkat dari keresahan masyarakat Rempang dan Galang. Kami harap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk masyarakat Rempang dan Galang,” kata pria yang akrab disapa Pian itu.

Dia pun turut melayangkan permintaan maaf kepada TNI, Polri dan tim terpadu yang bertugas atas peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.

“Saya mewakili keluarga besar aliansi pemuda melayu memohon maaf kepada TNI, Polri, tim terpadu atas kejadian-kejadian sebelumnya. Mungkin dari aksi pertama terjadi pelemparan batu dan sebagainya, bahkan sampai hari ini. Saya percaya hari ini TNI, Polri bersinergi dengan masyarakat,” ujar dia.

Ucapan terima kasih turut dia layangkan kepada seluruh masyarakat, terkhusus orang Melayu di Kepri, dan di luar Kepri yang telah tiba di Batam yang rencananya bakal ikut aksi damai esok.

“Jadi saya mohon maaf juga kepada teman-teman, puak-puak Melayu, aksi besok tidak jadi mengingat pertimbangan yang saya sampaikan tadi. Demi Allah, demi rasul, tidak ada tekanan sama sekali. Kami mengedepankan kekeluargaan dan persaudaraan. Maka hari ini kami sepakat untuk tidak mengadakan aksi pada 11 September besok,” kata Pian. (Arjuna)