Uba Pertanyakan Tingkat Pengamanan pada Demo Tolak Relokasi di BP Batam

demo tolak relokasi rempang
Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging. Foto: AlurNews.com/Arjuna

AlurNews.com – Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging menyoroti kericuhan yang terjadi pada aksi unjuk rasa tolak relokasi Rempang di depan kantor BP Batam pada 11 September lalu.

Uba mempertanyakan satuan tingkat pengamanan yang dikerahkan oleh aparat untuk menjaga demo itu. Sebab, ia menilik hanya ada satu SSK atau satuan setingkat kompi saja yang diturunkan.

“Faktanya memang mereka (aparat) melakukan pengamanan. Tapi pertanyaannya kenapa dibiarkan rusuh? Secara logika, masuk akal enggak dengan jumlah massa yang ribuan itu pengamamannya hanya dengan satu SSK. Setelah terjadi keributan baru datang aparat (tambahan) dari Brimob dan lain sebagainya,” ujarnya, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Sikapi Polemik Rempang, Bahlil Sebut Ada Oknum Tertentu

Uba menegaskan, dalam setiap demonstrasi dimungkinkan terjadi bentrokan dan itu adalah hal yang lumrah. Dia heran kenapa aparat seolah-olah membiarkan kerusuhan itu berlangsung.

Di sisi lain, ia meminta siapa saja yang diamankan oleh polisi pada aksi itu untuk segera dibebaskan, terkecuali kepada massa yang terbukti melakukan tindakan kriminal. Untuk itu, dirinya inginkan ada kebijaksanaan dari pihak kepolisian.

“Mereka adalah orang-orang yang memperjuangkan hak hidupnya. Bahwa ada orang yang bukan dari Rempang, Galang, mereka berjuang atas nama solidaritas yaitu menyangkut kehormatan, harga diri dan martabat. Saya menaruh hormat kepada mereka karena mereka punya kepedulian terhadap itu. Karena kita bicara manusia, bukan semata-mata hal fisik, ada solidaritas mereka,” kata Uba.

Menurut Uba, bahasa provokator yang disematkan oleh polisi terhadap puluhan warga yang diamankan itu adalah sebuah alasan atau dalih belaka.

“Tetapi, kan, memang harus ada bahasa-bahasa seperti itu yang digunakan oleh pihak pemerintah maupun aparat. Ya, kalau enggak, apa alasannya menangkap warga yang demo menuntut hak itu?” tanyanya.

Hingga kini, puluhan orang yang dibawa polisi pada aksi kedua itu saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Diketahui pula, sebagian dari mereka bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Arjuna)