AlurNews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna membutuhkan mesin insinerator limbah medis yang ramah lingkungan tahun depan. Pasalnya, insinerator yang dimiliki saat ini sudah karatan.
Direktur Utama RSUD Natuna, Ari Fajarudi mengatakan, mesin insinerator untuk limbah medis rumah sakit sudah ada sejak 2017. Namun insinerator tersebut perlu diperbaharui untuk hasil yang lebih baik.
“Insinerator kami perlu direhab. Kalau dipakai terus menerus, kan karatan,” ujarnya, Senin (25/9/2023).
Ia menjelaskan, RSUD Natuna sudah dua kali mengganti insinerator untuk limbah medis. Sementara insinerator yang saat ini sudah enam tahun.
“Rehabnya kalau bisa semua atau ganti baru. Karena ini mesin insinerator yang kedua sekitar tahun 2017 dan masih bisa tapi perlu diupgrade lagi,” katanya.
Menurutnya, RSUD Natuna membutuhkan mesin insinerator yang ramah lingkungan atau steril wap. Salah satunya seperti yang digunakan di rumah sakit di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Pihaknya juga akan memastikan seluruh biaya operasional dari alat pembakar limbah ramah lingkungan tersebut. Nantinya jika terlalu tinggi, maka insinerator saat ini akan direhab dan dilakukan perawatan.
“Sekarang ada mesin insinerator steril wap dan informasinya Bintan sudah pakai. Ini ramah lingkungan, kalau bisa diaplikasikan di sini. Tapi akan saya pastikan terlebih dahulu apakah lebih murah atau mahal biaya operasionalnya,” katanya.
Ari memaparkan, RSUD Natuna menghasilkan limbah medis sekitar 30 kilogram per hari. Untuk itu, dirinya terus mengusulkan pengadaan insinerator tersebut.
“Untuk dapat ini, kami akan pilih jalur APBD, Kementerian, atau pun Pemerintah Pusat. Tapi sudah diusulkan di Dana Alokasi Khusus,” ungkapnya. (Fadli)