7 KK Warga Rempang Sudah Pindah ke Hunian Sementara

warga rempang pindah
Warga Rempang mulai pindah ke hunian sementara, Minggu (1/10/2023). Foto: Humas BP Batam.

AlurNews.com – Sebanyak 7 kepala keluarga (KK) secara serentak sudah pindah ke hunian sementara, Minggu (1/10/2023). Pemindahan warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City mulai berjalan.

Pemindahan ini tak terlepas dari upaya BP Batam dalam mengedepankan sosialisasi pendekatan persuasif ke warga yang terdampak program strategis nasional tersebut.

Dari jumlah 7 KK ini, empat di antaranya memilih untuk menghuni rumah yang telah disiapkan oleh BP Batam di wilayah Sambau.

Baca Juga: Tersangka Penyebar Hoaks UAS Soal Rempang Mengaku Fans Berat

Sedangkan tiga lainnya tinggal di rumah kontrakan yang dipilih secara mandiri. Dukungan terhdaap program Rempang Eco-City ini disuarakan oleh salah satu warga Sembulang Camping, Wulan Ratna Sari.

“Saya mendukung penuh program pemerintah ini agar ekonomi warga lebih maju. Saya mendaftar dan bersedia pindah tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” ujarnya.

Ia berharap, pengembangan Rempang Eco-City dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat ke depannya.

“Silahkan berfikir positif, jangan sampai kita bercerai berai karena ulah pihak tak bertanggung jawab yang ingin mengadu domba kita. Kita semua memiliki hak untuk merubah hidup menjadi lebih baik,” kata dia.

Warga lain bernama Fahrudin mengatakan pemindahan terhadapnya dilakukan dengan senang hati tanpa paksaan ataupun intervensi pihak lain.

“Kami pindah dengan senang hati dan tanpa paksaan. Mudah-mudahan kami bisa lebih maju dan sejahtera dengan adanya program pembangunan dari pemerintah ini,” ungkap pria yang merupakan warga asli Desa Goba Sei Buluh, Kelurahan Sembulang.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyambut baik pemindahan terhadap warga yang telah dilakukan dengan maksimal.

Ariastuty mengungkapkan, 7 KK yang telah dipindahkan berasal dari lokasi yang berbeda-beda. Ada yang dari Sei Buluh Simpang Dapur Enam, Goba Sei Buluh, Pasir Panjang, dan Sembulang Camping.

“Sejauh ini ada 10 KK yang sudah menempati hunian sementara. Kami berharap, jumlah tersebut terus bertambah,” ujar Ariastuty.

Sesuai arahan Kepala BP Batam, Ariastuty menekankan jika pemindahan terhadap warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City pun dilakukan dengan cara yang humanis. Tanpa ada intervensi ataupun paksaan.

“Tim yang bertugas di lapangan akan membantu dengan maksimal proses pemindahan hingga warga menempati hunian sementara,” kata Tuty. (red)