Diduga Tidak Terima Didemo Warga Rempang, Rudi Tarik Spanduk Milik Massa Aksi

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi diduga kesal terhadap massa aksi yang melakukan aksi unjuk rasa saat kedatangan Menteri Investasi dan BKPM RI, Bahlil Lahadalia ke Kampung Tanjung Banun, Sabtu (7/10/2023) kemarin. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi diduga kesal terhadap massa aksi yang melakukan aksi unjuk rasa saat kedatangan Menteri Investasi dan BKPM RI, Bahlil Lahadalia ke Kampung Tanjung Banun, Sabtu (7/10/2023) kemarin.

Sebelum meninggalkan lokasi, Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia terlihat menggunakan satu unit mobil bersama dengan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Namun saat akan meninggalkan lokasi, Rudi yang terlihat duduk di bagian depan. Sempat terlihat menarik spanduk yang dibawa oleh massa aksi. Hal ini kemudian membuat terkejut warga yang kemudian melepas spanduk yang dia bawa, sebelum akhirnya diminta untuk menjauh dari kendaraan yang akan meninggalkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, Kedatangan Menteri Investasi dan BKPM RI, Bahlil Lahadalia disambut aksi unjuk rasa penolakan relokasi yang dilakukan oleh sejumlah ibu-ibu yang berasal dari berbagai titik kampung di Pulau Rempang.

Aksi unjuk rasa warga ini berawal dari kedatangan Bahlil yang dijadwalkan berdiskusi dengan warga Tanjung Banon di Masjid Al-Ikhlas, Jumat (6/10/2023).

Bahlil ditemani oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi dan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Awalnya tampak berdialog tenang dengan beberapa perwakilan warga di dalam area masjid.

Namun tidak lama berselang, rombongan ibu-ibu dari beberapa kampung tampak menuju kawasan masjid dengan berjalan kaki, dan membawa sejumlah spanduk bertuliskan penolakan wacana relokasi yang saat ini akan tetap dijalankan oleh pemerintah pusat.

“Kami jangan diusir dari kampung kami. Mau kami ditembak pun kami siap membela tempat kelahiran kami,” tegas salah seorang pengunjuk rasa di lokasi.

Kedatangan massa aksi ke lokasi juga tampak menyulitkan petugas kepolisian yang berjaga di lokasi. Bahkan beberapa polisi meminta massa aksi untuk sedikit melonggarkan akses jalan agar dapat dilewati oleh rombongan Menteri Bahlil.

Bahlil yang awalnya tampak berdiskusi dengan warga di dalam masjid, kemudian meluangkan waktu untuk menemui massa aksi yang telah beranjak semakin mendekat ke area masjid.

Kepada massa aksi Bahlil kemudian meminta agar massa aksi yang mayoritas ibu-ibu untuk dapat memberikan pernyataan secara bergantian. Sebelum akhirnya memilih untuk meninggalkan lokasi pertemuan.

“Oke-oke saya sudah terima aspirasinya. Ibu-ibu saya pamit dulu untuk membawa aspirasi ini ke Jakarta,” ujarnya. (Nando)