Faktor Transportasi Picu Kelangkaan Gas Melon di Karimun

Petugas membongkar muatan truk berisi tabung gas bersubsidi di salah satu kawasan, Karimun. (Foto: Andre/AlurNews.com)

AlurNews.com, Karimun – Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), belakangan ini disebabkan oleh masalah pengangkutan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan, dan ESDM Karimun, Basori, pada Senin (16/10/2023).

Basori menjelaskan, kekosongan ini terkait dengan pengangkutan gas elpiji dari Tanjung Uban, Bintan. “Kami memahami bahwa masalah utamanya adalah pengangkutan, karena gas ini kami ‘impor’ dari Tanjung Uban, Bintan,” ujar Basori.

Lebih lanjut, Basori memberikan beberapa saran kepada agen dan pihak yang terlibat dalam pengangkutan gas elpiji agar situasi ini dapat diatasi. Salah satu saran adalah untuk mengganti jenis kapal atau sarana pengangkutan yang digunakan.

“Kami telah memberikan rekomendasi agar mereka pertimbangkan untuk mengganti jenis kapalnya, sehingga kapasitas angkutan lebih efisien dan pengiriman dapat lebih cepat,” jelasnya.

Menurut Basori, kuota gas elpiji yang disalurkan oleh Pertamina untuk Kabupaten Karimun sudah mencukupi. Saat ini, Kabupaten Karimun memiliki lima agen dengan sekitar 400 pangkalan gas elpiji. “Kami sebenarnya memiliki cukup banyak agen di Karimun. Oleh karena itu, jika ada pangkalan yang kosong, kami segera melakukan pengecekan terhadap agen-agennya,” tambah Basori.

Basori juga menambahkan bahwa masalah kelangkaan gas elpiji ini mungkin dapat diatasi jika Stasiun Pengisian Botol Elpiji (SPBE) di Sememal Pasir Panjang dapat beroperasi. Namun, saat ini SPBE tersebut belum dapat beroperasi karena kendala pasokan listrik di wilayah tersebut.

“Ketika SPBE tersebut beroperasi, kita bisa memperoleh pasokan gas elpiji dari sana. Namun, saat ini, SPBE belum menerima pasokan listrik dari PT Soma,” demikian disampaikan Basori. (Andre)