Militer Brazil Tahan 160 Tentara Terkait Pencurian Senjata Berat

Ilustrasi senjata militer. (Foto: Wallpaper Flare)

AlurNews.com – Militer Brazil menahan sekitar 160 tentara di sebuah pangkalan militer sebagai bagian dari penyelidikan terkait pencurian senjata berat yang mencakup 21 senapan mesin, termasuk beberapa yang memiliki kemampuan menjatuhkan pesawat.

Kejadian tersebut mencuat setelah militer mengamati pencurian 13 senapan mesin kaliber .50 dan delapan senapan mesin kaliber 7,62 pada 10 Oktober yang terjadi di gudang senjata di kota Barueri, yang terletak sekitar 30 kilometer di luar Sao Paulo.

Para pejabat menyampaikan kekhawatiran bahwa senjata-senjata ini dapat jatuh ke tangan kelompok kejahatan terorganisir di negara yang sering kali mengalami konflik antara pasukan keamanan dan geng narkoba yang bersenjata. Demikian media Malaysia, Harian Metro mengutip AFP, Kamis (19/10/2023).

Menurut kelompok anti-terorisme, Instituto Sou da Paz, yang memantau aliran senjata api dari pasukan keamanan negara tersebut, insiden ini adalah pencurian senjata terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah militer Brasil.

Sesuai undang-undang Brasil, senapan mesin kaliber .50 yang memiliki panjang lebih dari satu meter dan berat hingga 58 kilogram, hanya boleh digunakan untuk keperluan militer. Sementara itu, senapan mesin kaliber 7,62 yang dirancang untuk pertempuran memiliki berat sekitar 4,5 kg dan dapat menembakkan hingga 700 peluru per menit.

Dalam rangka penyelidikan internal, pihak militer awalnya memerintahkan seluruh 480 tentara yang berdinas di pangkalan tersebut untuk tetap berada di sana untuk diinterogasi dan menahannya selama seminggu. Namun, Komando militer telah mengurangi tingkat kewaspadaan di pangkalan tersebut, yang berarti sebagian pasukan telah diperbolehkan meninggalkan pangkalan. Meskipun begitu, sekitar 160 personel masih diperintahkan untuk tetap berada di sana.

Tentara mengklaim bahwa senapan mesin yang dicuri “tidak dapat digunakan” dan telah dikembalikan ke gudang senjata untuk diperbaiki atau dinonaktifkan. Meski demikian, Menteri Keamanan Negara Bagian Sao Paulo, Guilherme Derrite, mengungkapkan kekhawatiran bahwa pencurian tersebut bisa berdampak buruk jika senjata-senjata tersebut jatuh ke tangan geng kriminal. (red)