Tuding Pemprov Kepri Tunggangi Demo Rempang, Kadiskominfo Batam: Walikota Hanya Berusaha Jujur

Kadis Kominfo Kota Batam, Rudi Panjaitan. (Foto: diskominfo Batam)

AlurNews.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemko Batam, Rudi Panjaitan menyayangkan beredarnya video sambutan Walikota Batam, Muhammad Rudi yang kini tengah viral di media sosial.

Walau demikian, pihaknya menuturkan bahwa secara menyeluruh Walikota Batam hanya berusaha jujur mengenai kondisi Batam paska aksi unjuk rasa 11 September lalu.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Walikota Batam saat itu, seluruhnya merupakan informasi yang didapat dari salah satu warga terdampak hukum.

Baca juga: Rudi Sebut Aksi Bela Rempang Diduga Ditunggangi Oknum Pemprov Kepri

“Pak Wali itu intinya hanya ingin menyampaikan. Berpikir dua kali sebelum bertindak, jangan gegabah,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (2/11/2023).

Secara menyeluruh, Walikota awalnya menceritakan adanya keluarga dari salah satu peserta aksi unjuk rasa yang bermasalah hukum. Mendatangi dirinya dan meminta tolong.

Dari sana pihak keluarga peserta aksi ini, menyebutkan ada pihak yang meminta agar aksi dapat berjalan, namun tidak bertanggungjawab paska kejadian.

Baca juga: Ansar Minta Rudi Tanggungjawab Soal Pernyataan Keterlibatan Oknum Pemprov Kepri

Rudi juga mengungkapkan tujuan pernyataan tersebut disampaikan agar peserta yang hadir dapat mengambil pelajaran kejadian tersebut.

“Karena mengisahkan cerita keluarga (istri) dari para pendemo kepada beliau dan sebenarnya tujuan Pak Wali menceritakan hal tersebut untuk mengingatkan masyarakat supaya mengambil pelajaran dari kejadian tersebut karena akan merugikan kita sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. Dalam aksi unjuk rasa bela Rempang, yang berlangsung di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 11 September lalu.

Hal ini diketahui dari sebuah rekaman video amatir, yang didapat tim liputan Alurnews.com saat Walikota Batam membuka kegiatan Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam Center, Senin (30/10/2023).

Paska aksi dan penahanan terhadap puluhan peserta aksi, Rudi menyampaikan dugaan ini didapat dari pengakuan keluarga, yang meminta agar Walikota Batam menjadi penjamin dalam proses penangguhan penahanan.

“Keluarga massa aksi itu menemui saya. Yang nyuruh dulu menyebut bahwa mereka akan diurus. Kenapa saya tahu, karena mereka berbicara ke saya,” paparnya.

Beberapa keluarga massa aksi, meminta agar Walikota Batam dapat membantu proses pembebasan keluarga yang saat ini masih berada dalam tahanan Kepolisian.

Fakta lain yang didapat, Rudi juga menyebut bahwa kebanyakan massa aksi berasal dari luar Kota Batam seperti Tanjungpinang dan Lingga.

“Hanya delapan orang saja yang warga asli Rempang dalam aksi tanggal 11 itu,” tegasnya.

Senada dengan penegasan ini, Rudi bahkan menyebut akan membuka seluruh data dan bukti yang telah dikumpulkan terkait dugaan tersebut.

“Nanti begitu keluar, akan saya buka semua. Bahwa ini ada dugaan keterlibatan Pemprov Kepri. Saya tidak akan sebut siapa, tapi kira-kira ada di sana bapak-ibu sekalian,” tegasnya disambut tepuk tangan dari peserta kegiatan. (Nando)