Fakta-fakta Mengenai Pelaku Pembunuhan Wanita di Batuaji

pelaku pembunuhan wanita di batuaji
Pelaku pembunuhan TRH tiba di Mapolresta Barelang setelah ditangkap di Pekanbaru, Sabtu (11/11/2023). Foto: AlurNews.com/Nando

AlurNews.com– Pihak Kepolisian berhasil mengamankan Ahmad Yuda, pelaku pembunuhan TRH (60) yang ditemukan terbakar di Perumahan Muka Kuning Indah, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau pada, Sabtu (4/11/2023) lalu.

Ahmad Yuda yang merupakan suami kedua dari TRH ditangkap polisi saat berada di Pekanbaru, Provinsi Riau tepatnya di loket bus menuju Medan.

“Pelaku berhasil ditangkap di Pekanbaru. Saat ini sudah tiba di Batam,” ujar Kapolsek Batuaji, AKP Benny Syahrizal melalui sambungan telepon, Minggu (12/11/2023).

Baca Juga: Seorang Wanita di Batuaji Tewas Terbakar, Diduga Sempat Dianiaya

Berikut fakta-fakta mengenai pelaku pembunuhan yang dihimpun AlurNews berdasarkan informasi di lapangan dan keterangan dari pihak kepolisian.

  1. Mengaburkan aksi pembunuhan

Untuk mengaburkan identitasnya, pelaku memakai wig. Padahal sehari-hari ia berpenampilan pelontos atau botak. Selain itu dia juga sempat menelepon asisten istrinya yang sedang bersama Ketua RT di kawasan perumahannya.

Menggunakan aplikasi video call, ia meminta tolong untuk mencari istrinya di rumah. Ahmad Yuda bahkan dikonfirmasi oleh Ketua RT saat hendak mendobrak rumah korban.

Setelah korban di temukan di dalam rumah dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Ahmad Yuda tidak dapat dihubungi lagi oleh asisten korban dan Ketua RT.

  1. Berupaya memalsukan kematian korban

Setelah berhasil mendobrak rumah korban, Ketua RT, Arif, mengaku mencium aroma kriminal yang telah terjadi di dalam kediaman korban.

Hal ini membuat Arif meminta seluruh saksi lainnya untuk meninggalkan lokasi, dan menunggu di luar rumah hingga pihak kepolisian tiba.

Dengan suasana kediaman korban yang sangat gelap, Arif mengaku hanya bisa mencium aroma pertalite, gas, dan aroma ruangan yang terbakar.

“Karena ada aroma gas, saya juga larang beberapa saksi untuk merokok dan minta pintu dibuka selebar-lebarnya. Sambil menunggu polisi datang,” paparnya.

Saat dievakuasi polisi, jenazah korban dalam keadaan 90 persen terbakar. Di lokasi tempat meninggalnya juga terdapat beberapa tabung gas yang diduga diletakkan agar meledak. Sehingga kematian korban terlihat seperti korban kebakaran.

  1. Rumah belum lama dibeli

Arif mengatakan bahwa rumah yang menjadi lokasi pembunuhan itu biasanya hanya dijadikan sebagai lokasi singgah oleh suami korban.

Kepada perangkat RT, suami korban mengaku bekerja sebagai kontraktor yang kerap berpergian ke luar kota, dan memiliki bisnis di Batam.

“Seingat saya rumah itu baru mereka beli bulan Februari lalu. Rumah itu untuk tempat singgah saja,” terangnya.

Arif pun mengaku baru bertemu dengan Ahmad Yuda sekitar bulan Maret 2023. Di saat ia tengah melintas di depan rumah yang menjadi lokasi kejadian.

“Dari datang memang tidak melapor, sampai saya dapat momen dan menegur dia. Untuk korban saya malah belum pernah bertemu sama sekali,” jelasnya. (Nando)