AlurNews.com – Pelaku pembuang bayi berinisial H (22), merupakan salah satu pekerja salah satu industri di kawasan Mukakuning Batam. Ia mengaku mengonsumsi obat penggugur kandungan yang dibeli melalui aplikasi e-commerce.
Pelaku juga mengatakan obat tersebut juga dikonsumsi untuk mempercepat kelahiran korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki.
“Saya beli obat secara daring. Menurut penjelasan dokter, bayi saya lahir di usia 7 bulan kandungan,” paparnya lirih saat ditemui di Polsek Sei Beduk, Rabu (22/11/2023) sore.
Baca Juga: Simpan Mayat Bayi Dalam Lemari, Polisi Amankan Pekerja Mukakuning Batam
Obat yang dikonsumsi oleh pelaku menimbulkan efek yang sangat menyakitkan bagi dirinya. Hal itu membuat dirinya harus mengambil tindakan untuk melahirkan korban di dalam toilet dormitori atau asrama yang ditempatinya.
“Obat itu yang membuat saya melahirkan bayi di umur kandungan yang masih terhitung cepat. Sebelum melahirkan, perut saya memang sakit sekali,” jelasnya.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai tindakan nekatnya, pelaku hanya berdiam diri sembari terus menundukkan kepalanya.
Pelaku yang diketahui berasal dari Provinsi Sumatera Utara ini, juga enggan menjawab pertanyaan mengenai ayah biologis dari bayi yang dilahirkannya di toilet dormitori Mukakuning tersebut.
Pelaku juga mengaku tidak mengetahui penyebab meninggalnya bayi, dan beralibi tidak melakukan tindakan apapun setelah melahirkan bayi malang tersebut.
“Aku juga nggak tahu meninggalnya kenapa. Soalnya tidak aku apa-apain setelah melahirkan,” paparnya.
Terpisah, Kapolsek Sei Beduk, AKP Syarifuddin menuturkan pihaknya mengetahui adanya tindakan kriminal oleh pelaku. Setelah sebelumnya mendapat laporan dari petugas keamanan kawasan industri Mukakuning, Sabtu (18/11/2023) lalu.
Namun, pihaknya menegaskan bahwa petugas mendapati bayi tersebut bukan disimpan di dalam lemari, melainkan di dalam toilet yang merupakan lokasi pelaku melahirkan korban.
“Sedikit mengklarifikasi, korban bukan ditemukan di dalam lemari. Melainkan di dalam toilet yang merupakan lokasi kejadian,” tegasnya.
Sebelumnya, kasus pembuangan bayi yang dilakukan oleh pelaku awalnya diketahui oleh rekan pelaku yang mendengar teriakan pelaku dari dalam toilet dormitori.
Para rekan pelaku yang merasa curiga, kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak keamanan kawasan industri.
“Petugas yang tiba di lokasi kemudian melakukan pengecekan, dan mendapati korban telah membiru sehingga langsung dibawa menuju Rumah Sakit terdekat. Namun nyawa korban tidak bisa terselamatkan,” paparnya. (Nando)