AlurNews.com – Ketidakhadiran Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina Rudi dalam Tim Kampanye Daerah (TKD), pasangan Capres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Amin) menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat Batam, terutama mendekati pelaksanaan Pilpres pada Februari mendatang.
Walau demikian, keputusan salah satu putri terbaik Kepri ini ternyata tidak membuat TKD Amin di Kepri lari dari komitmen memenangkan perolehan suara.
Wakil Sekretaris TKD Amin untuk Kepri Wahyu Wahyudin memastikan komitmen itu walau secara pribadi dirinya masih mempertanyakan keputusan Marlin untuk bergabung ke tim TKD Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Tanggapi Soal Marlin Gabung TKD Prabowo-Gibran, Rudi: Tanya Sekretaris Partai
“Terkait ada hubungan dengan Marlin nanti saya tanya ke ketua Nasdem kota,” jelas Wahyu Wahyudin saat ditemui sejumlah awak media di kawasan Batam Center, Rabu (6/12/2023) lalu.
Untuk saat ini, dirinya juga mengakui secara menyeluruh TKD Amin di Kepri masih belum menunjukkan performa terbaik dikarenakan masih belum melakukan rapat konsolidasi dan lain sebagainya.
“Untuk itu, saya sebenarnya ingin meminta Ketua TKD dalam hal ini Partai Nasdem agar segera melaksanakan itu. Semoga minggu depan terealisasi. Tapi tenang aja di bawah masih terus berjalan tanpa TKD provinsi,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan ketidakhadiran Rudi dan Marlin tidak akan berpengaruh pada kekuatan TKD Amin di Kepri. Namun, dia menyayangkan ketidakhadiran Marlin karena sebagai tokoh, dia memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan visi misi pasangan Amin ke masyarakat.
“Kalau dari segi kekuatan tidak masalah. Tapi kalau secara pribadi saya menyayangkan Bu Marlin tidak masuk. Karena memang bagaimanapun paling tidak terdaftar,” kata Wahyu.
Potensi Bergabungnya Rudi dan Marlin ke Gerindra
Sementara itu, saat ditemui di Rumah Pemenangan TKD Prabowo-Gibran, Jumat (8/12/2023). Ketua Dewan Pembina TKD Kepri, Endipat Wijaya menuturkan tidak menutup kemungkinan apabila Marlin Agustina Rudi dan Muhammad Rudi memilih untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Hal ini dilontarkannya menanggapi beredarnya foto Muhammad Rudi yang tengah bersantai dengan para petinggi TKD Prabowo – Gibran.
Endipat mengatakan foto pertemuan dengan Rudi yang tersebar melalui WhatsApp ini hanya sebatas pertemuan para tim kampanye dengan Wali Kota Batam sebagai pembina partai politik.
Dalam pertemuan itu, pihaknya juga memaparkan visi misi pasangan Prabowo-Gibran kepada Rudi.
“Pertemuan kemarin hanya sebatas membahas pemilu damai di Batam. Beliau adalah pembina seluruh partai politik, akibat jabatannya sebagai Wali Kota. Terkait katanya sudah bergabung, kami sampai saat ini tidak ada mengeluarkan KTA bagi pak Rudi maupun istri,” tegasnya.
Ketidakhadiran Rudi dan Marlin dalam TKD Amin yang menimbulkan spekulasi bahwa mereka akan bergabung dengan TKD Prabowo – Gibran, baik Wahyu maupun Endipat membantah spekulasi tersebut.
“Namun kalau pak Rudi ingin bergabung setelah kami memaparkan visi-misi. Kami siap gelar karpet merah untuk menyambut beliau,” tuturnya.
Pemaparan visi-misi Capres ini sendiri juga disebut sebagai salah satu upaya halus yang dilakukan oleh masing-masing Tim Kampanye dalam menarik simpatik dari para tokoh di daerah guna memenangkan capres yang diusung.
Endipat juga menyampaikan bahwa Muhammad Rudi adalah sosok yang dinilai pantas. Mengingat ketokohannya, dan potensi massa yang dimilikinya.
“Kalau secara mengajak langsung itu tidak karena tidak sesuai dengan etika. Tapi dengan pemaparan visi misi capres itukan salah satu bentuk usaha bagaimana menyakinkan banyak pihak dan tokoh untuk bergabung dalam tim kampanye ini. Apalagi massa Pak Rudi banyak, jadi bisa membantu,” terangnya.
Potensi Ketidakharmonisan di Nasdem dan Elektabilitas Amsakar
Ketidakhadiran Marlin Agustina Rudi di TKD Amin untuk Kepri, juga diduga berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam pada 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan pengamat politik, Rahmayandi Mulya yang dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (11/12/2023). Menurutnya bergabungnya Marlin ke dalam TKD Prabowo, diduga akibat tidak direstuinya langkah Marlin Agustina Rudi untuk maju sebagai calon Wali Kota Batam.
“Dari sudut pandang saya, ada ketidakharmonisan Marlin dengan Nasdem. Hal ini berkaitan dengan langkah Marlin yang tidak direstui maju sebagai calon Wali Kota Batam,” paparnya.
Walau demikian, Rahmayandi menuturkan bergabungnya Marlin juga tidak dapat dikategorikan membawa potensi besar dalam memenangkan suara pasangan capres Prabowo-Gibran, terutama di Kota Batam.
Para pemilih di Kota Batam, disebut sebagai kategori pemilih rasional, yang melihat calon presiden dari sisi ketokohan dan sosok.
Dalam hal ini, berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya. Potensi kemenangan pasangan Anies-Muhaimmin disebut cukup besar.
“Sebenarnya Bu Marlin bergabung dalam TKD Prabowo-Gibran tidak membawa dampak yang signifikan. Pemilih di Batam terutama adalah pemilih yang rasional. Presiden yang dipilih tergantung sosoknya bukan tergantung siapa TKD nya,” tegasnya.
Disinggung mengenai potensi akan bergabungnya Rudi ke Gerindra yang menjadi topik hangat saat ini. Rahmayandi juga menyebut hal ini juga berkaitan dengan ketidakharmonisan Marlin dengan DPP Nasdem.
Selain itu, faktor lain adalah elektabilitas Muhammad Rudi yang semakin menurun. Terutama paska konflik Rempang yang terjadi sejak awal tahun 2023.
“Kekecewaan terhadap partai juga menjadi salah satu alasan Rudi berpotensi lompat ke Partai lain. Selain alasan elektabilitas nya yang turun paska polemik Rempang,” paparnya.
Melihat elektabilitas Rudi sebagai tokoh politik di Kepri, Rahmayandi menuturkan bahwa hal ini telah disusul oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Saat ini elektabilitas Amsakar Achmad diakuinya sudah mengungguli elektabilitas Rudi sebagai Ketua DPW Partai Nasdem di Kepri.
“Bahkan ada dugaan, kemungkinan akan dilepas oleh Nasdem. Elektabilitas Rudi sudah menurun jauh saat kasus rempang. Elektabilitas Amsakar sat ini sudah jauh mengungguli Rudi. Dia lebih menonjol dibanding Rudi saat ini,” terangnya.
Berkelit dari Isu Pindah Partai, Rudi: Bisa Dibuktikan?
Desas-desus Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Muhammad Rudi pindah partai terus mencuat. Isu yang beredar menyebut jika Rudi bersiap ‘loncat’ dari Partai NasDem.
Sebelumnya, kabar itu didukung lantaran sang Istri Marlin Agustina yang notabene merupakan kader NasDem, masuk dalam jajaran TKD Prabowo-Gibran. Sementara, beberapa hari ini, beredar juga foto Rudi yang sedang duduk bersama figur politik di Kepri.
Dikonfirmasi usai acara Silaturahmi Masyarakat Kecamatan Sekupang, pada Jumat (8/12/2023) malam, Rudi berkelit. Bukannya menjawab isu yang beredar, malah ia balik mempertanyakan kebenaran dari kabar tersebut.
“Siapa yang tulis itu? Kabar itu dari mana? Bisa dibuktikan?,” tanya dia.
Setelah itu, Rudi juga menjelakan terkait foto yang beredar luas. Katanya, saat itu dia dan petinggi partai lain hanya melakukan pembahasan menyoal Pileg dan Pilpres di Batam agar berlangsung aman dan damai.
“Saya ini kepala daerah. Saya harus menjaga Batam ini aman dan damai dalam Pileg dan Pilpres. Saya sudah ketemu Suryo (Soerya Respationo), sudah ketemu Cak Nur (Nuryanto), sudah ketemu Pak Darmawan. Kita bahas tentang pencalonan di Batam ini. Hanya titip Batam ini kondusif, saya temui mereka (tokoh/figur politik) satu-persatu,” kata dia.
Kemudian, saat ditanya mengenai pertemuan tersebut apakah hanya membahas soal jalannya kontestasi politik 2024 mendatang, dirinya enggan membeberkannya ke publik.
“Bahasa kamu keliru. Kok, hanya. Saya ketemu membahas itu (jalannya Pileg dan Pilpres di Batam), yang lainnya tak perlu saya ngomong ke kamu, yang lain itu urusan saya,” pungkasnya. (Nando)