AlurNews.com – Kasus pengeroyokan yang dilakukan seleb TikTok Satria Mahathir atau Cogil menghebohkan masyarakat. Berkasus di Batam, ternyata Satria Mahathir merupakan anak purnawirawan jenderal bintang 2.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di malam pergantian tahun di salah satu kafe yang berada di kawasan Tiban, Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Korbannya, RAT (16) adalah anak dari legislator Kepri, Nyanyang Haris Pratamura. RAT ini diketahui merupakan penggemar Satria.
Baca Juga: Buntut Penganiayaan Anak Anggota DPRD Kepri, Satria ‘Cogil’ Mahatir Terancam 5 Tahun Penjara
Sebelum peristiwa, Satria diundang untuk mengisi acara di kafe lokasi kejadian bersama rekan-rekannya. RAT yang berada di kafe tersebut berniat untuk meramaikan acara. Akan tetapi kegaduhan muncul dikarenakan pelaku dan korban sempat bersenggolan.
“Diawali dari bersenggolan, kemudian korban dianiaya mulai dari dalam hingga ke luar kafe,” kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Jumat (5/1/2024).
Atas perbuatannya, Satria cs terancam dikenakan pasal berlapis, yakni UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak, serta pasal 80 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Sosok Satria Mahatir cukup kontroversial di jagat media sosial. Dia mulai dikenal lantaran ucapannya dalam beberapa podcast yang ogah berkenalan dengan wanita pengguna Android, ia juga mengaku pernah meniduri 28 perempuan selama 20 tahun hidupnya, serta sudah memiliki anak ketika usianya masih 16 tahun, hingga membuat tato logo Polri di dada.
Terlepas dari itu, pria kelahiran Jakarta, 25 Juni 2003 tersebut ternyata anak jenderal bintang dua dan sang ibu yang merupakan seorang mantan model.
Ayah Satria adalah Irjen Pol (Purn) Yuskam Nur. Yuskam purna tugas dengan pangkat setara Mayor Jenderal di militer. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Direktur Keuangan Badan Intelijen Negara (BIN) dan sebelumnya menjabat sebagai Anjak Wasidik Bareskrim Polri saat berpangkat Brigadir Jenderal.
Yuskam lahir di Makassar, 20 Agustus 1957. Namanya sempat gencar dibicarakan publik saat berpolemik dengan mantan istrinya yang merupakan ibu dari Satria, Anita Agnes Alexandra.
Setelah pensiun dari Polri, Yuskam diketahui terjun ke dunia politik. Ia tercatat sebagai Sekjen Partai Swara Rakyat Indonesia dan Ketua DPW Berkarya Jakarta periode 2015-2018.
Tak sampai di situ saja, Yuskam pun pernah menjadi Caleg pada Pemilu 2019 dari Dapil III DKI Jakarta bersama Partai Amanat Nasional (PAN). Terakhir, ia telah resmi bergabung dengan Partai Golkar untuk kembali melaju di Pemilu 2024.
Selain di politik, berbekal pendidikan S3 bidang hukum, Yuskam pernah mendaftar sebagai calon hakim agung pada 2016, namun tidak terpilih. (Arjuna)