Dilarang Tidur di Pagi Hari saat Hamil, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi ibu hamil tidur pagi. (Foto: Freepik_

AlurNews.com – Banyak orang tua berbicara mengenai larangan bagi ibu hamil untuk tidur di pagi hari, terutama jika mereka sulit tidur di malam hari. Kabarnya, tidur ketika matahari bersinar bisa meningkatkan jumlah sel darah putih pada ibu hamil, yang berpotensi membahayakan kehamilan dan kesehatan janin. Namun, apakah hal ini benar?

Ibu hamil perlu memahami bahwa peningkatan jumlah sel darah putih hampir selalu terjadi selama kehamilan, dan tidak ada kaitannya dengan kebiasaan tidur di pagi hari. Penambahannya terjadi sebagai respons normal tubuh ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan perkembangan janin, dan biasanya kembali ke tingkat normal dalam 4 minggu setelah melahirkan.

Tidur merupakan kebutuhan penting untuk kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Pada masa kehamilan, perubahan hormonal dan fisik dapat menyebabkan kelelahan, sehingga ibu hamil memerlukan waktu tidur yang cukup, yaitu sekitar 7–9 jam. Sulit tidur di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti frekuensi buang air kecil, mual, muntah, atau ketidaknyamanan di perut dan tubuh.

Bahkan, insomnia bisa menghampiri sebagian ibu hamil. Oleh karena itu, tidur di pagi hari sebaiknya tidak dianggap sebagai masalah. Bahkan, kurang tidur selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti preeklamsia, yang harus dihindari karena dapat membahayakan ibu hamil dan janin.

Dengan demikian, ibu hamil tidak perlu khawatir untuk tidur di pagi hari. Kesehatan dan kebutuhan tidur yang cukup justru sangat dianjurkan selama kehamilan. Jika tetap merasa lelah dan mengantuk, meskipun sudah cukup tidur, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. (ib)