AlurNews.com – Proses pemindahan siswa-siswi yang ada di Pulau Rempang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, masih terus berlanjut. Hal itu dilakukan menyusul dampak pengosongan pulau demi investasi asing yang masuk.
Sejak tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, melalui Dinas Pendidikan (Disdik), terus melakukan upaya perpindahan pelajar. Meskipun prosesnya masih terus berjalan, pemerintah memastikan jika hal itu beriringan dengan perpindahan penduduk di sana.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, sampai saat ini baru 94 siswa yang pindah sekolah. Detailnya yakni 79 siswa SD, 10 siswa SMP, serta 5 siswa TK dan PAUD.
“Sesuai dengan progres perpindahan masyarakat. Jadi kami menyesuaikan saja. Kalau sampai kapannya mungkin bisa ditanyakan ke BP Batam,” kata dia.
Disdik Batam sendiri sejak awal memang telah melakukan tugasnya. Kata Wahyu, pihaknya menerapkan pola jemput bola ke tiap-tiap pelajar di Rempang.
“Kita dari Dosdik begitu mendapatkan informasi ada warga pindah ke Batam langsunh mencari info terkait status anak-anaknya. Jika ada siswa TK, SD, dan SMP, maka akan langsung kami tempatkan ke sekolah-sekolah terdekat,” ujar dia.
Kendala yang dihadapi masih sama. Wahyu menyebut, bahwa tak sedikit masyarakat yang masih tidak atau belum mengetahui lokasi sekolah terdekat untuk anaknya pindah mengenyam pendidikan.
Sebagaimana diketahui, seluruh pelajar meliputi TK sampai SMP di Rempang jumlahnya sekitar 2000-an orang. Sementara yang pindah hampir mencapai 100 siswa. Artinya hanya sepersekian persen saja yang sudah terlaksana. (Arjuna)