Pembangunan Tower Telekomunikasi di Perum Rexvin Tuai Polemik

Warga Perumahan Rexvin menolak pembangunan tower telekomuniksi di area fasum. Foto: Istimewa

AlurNews.com – Pembangunan tower telekomunikasi di Perumahan Rexvin, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau, menuai masalah.

Tower yang dibangun di area fasilitas umum (fasum) itu ditolak warga setempat. Sementara pihak telekomunikasi dan developer tetap bersikeras untuk membangunnya tanpa dapat izin dari warga.

Tak cuma itu, pembangunan tower tersebut juga dikabarkan tak kantongi izin dari dinas terkait. Hal itulah yang membuat permasalahan terjadi sampai sekarang.

Baca Juga: Gangguan Distribusi, BP Batam Pastikan Air Kembali Mengalir Secara Bertahap

Pembangunan tower sudah mulai berlangsung. Progresnya sudah pada tahap penggalian tapak. Pengerjaannya sudah dimulai sejak akhir Desember 2023 lalu.

Beberapa hari yang lalu, sejumlah preman menakut-nakuti warga. Masyarakat di sana menduga mereka ialah suruhan dari pihak terkait, entah itu dari developer atau pengelola tower.

Sampai hari ini, preman yang dimaksud mencoba masuk dan mengawasi pembangunan tower yang mendapat penolakan warga. Di sana, warga memasang portal agar kawasan perumahan tak dapat disusupi, akan tetapi gerbang tersebut dirusak.

Salah seorang warga di Perumahan Rexvin, Thamrin, mengatakan jika warga sempat mendapat perlakukan diskriminatif dari orang-orang suruhan itu. Tempo hari, salah satu warga bahkan sempat dipukul.

“Kami memang sempat berdialog dengan mereka, cuma pada saat itu pembangunan sudah dimulai. Mereka bahkan mau membayar kami (warga) sebesar Rp5 juta dan itu kami tolak,” kata dia.

Menurut dia, pembangunan tower tersebut tak berdasar. Selain tak begitu dibutuhkan, warga juga tak pernah dilibatkan, baik itu komunikasi antar sesama dan lain sebagainya.

Sampai hari ini, warga terus menolak. Mereka tak ingin ada pembangunan, apalagi tower yang dibangun itu berada di areal fasilitas perumahan.

“Kami juga sempat melaporkan ke Polsek Sagulung, tapi sampai sekarang laporan kami tak ada kelanjutannya. Bahkan kami yang melapor malah dimintai keterangan, ini berbalik. Menurut asumsi kami, polisi tak berpihak ke masyarakat,” ujar Thamrin. (Arjuna)