KRI Radjiman Angkut 242 Ton Bantuan Bagi Palestina

KRI Radjiman Wedyoningrat 992. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Kapal Rumah Sakit TNI, KRI Dokter Radjiman Wedyoningrat 992 membawa 242 ton bantuan berupa bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, dan perlengkapan ibadah bagi warga Palestina.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Operasi Muhibah/Port Visit ke Mesir 2024, Laksamana Pertama TNI, Sumarji Bimoaji mengatakan bantuan ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertahanan, dari TNI khususnya TNI AL dan Jalasenastri, Baznas dari rekan-rekan artis dan dari berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada di Indonesia.

Pelayaran KRI dr Radjiman Wedyoningrat-992 ke Mesir hingga kembali ke Indonesia dijadwalkan memakan waktu total selama 57 hari perjalanan.

“24 Januari KRI dr Radjiman Wedyoningrat 992, akan bertolak dari Kota Batam menuju Belawan (Medan). Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Al Arisi, Mesir, untuk melaksanakan penurunan bantuan kemanusiaan untuk Palestina,” ujarnya, Senin (22/1/2024).

Dalam menjalankan misi kemanusiaan ini, pihaknya akan melewati wilayah perairan Laut Merah dan Teluk Aden yang tengah menjadi Area Of Interest dengan kondisi keamanan yang belum kondusif.

Dansatgas Operasi Muhibah/Port Visit ke Mesir 2024 menegaskan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jika terjadi di kawasan perairan konflik tersebut.

“Di dalam Satgas ini, juga dilengkapi oleh tim first protection yang terdiri dari Kopaska, Denjaka maupun Taifib. Jadi untuk melaksanakan self defense apabila ada sesuatu yang tidak kita inginkan selama melaksanakan tugas ini,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, selama 30 jam melintasi perairan konflik ini, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan kapal perang asing yang tergabung dalam CTF 151 (Counter Piracy) dan CTF 153 (Security Cooperation in Red Sea and Gulf of Aden).

“Adapun di Laut Merah dan Teluk Aden situasi sekarang memang cukup dinamis, namun selama kami melaksanakan lintas laut melalui di rute Laut Merah, Teluk Aden, disana akan ada CTF 150, 151, 152 dan 153. Mereka melaksanakan tugas pengamanan di perairan tersebut, dan kami akan melakukan komunikasi dengan kapal kapal perang yang ada disana yang merupakan gabungan dari berbagai negara,” tegasnya. (Nando)