Polemik Pembangunan Tower di Perum Rexvin: Warga Diintimidasi dan Dirugikan

Warga Kecewa, Pemerintah Terkesan Tutup Mata

Hasan, tak mau kejadian seperti ini terulang. Ia dan warga lain meminta perlindungan kepada pemerintah. Namun, yang didapati adalah kekecewaan.

Pihak Kelurahan Tembesi yang beberapa kali hadir saat pertemuan dengan warga dan sejumlah pihak terkait, kerap mengeluarkan pernyataan yang dianggap tak wajar. Lurah Tembesi menyebut ke warga bahwa pembangunan tower itu sebenarnya tak perlu izin dari warga lagi karena pihak tower sudah memiliki izin.

“Ada praduga dari kami begitu. Yang kami dapat memang Lurah belum tanda tangan. Tetapi, Lurah selalu menggiring opini bahwa tak perlu izin dari warga,” ujar Hasan.

Kemudian, warga juga menduga bahwa semua pihak yang bersangkutan ikut bermain. “Pada saat alat berat turun, Kapolsek pun ikut mengamankan. Ini, kan, aneh. Sedangkan kedatangan alat berat sebelumnya tidak ada pengawalan,” sahut warga lain.

Mereka, pihak Rexvin, tambah Hasan, secara sepihak melegalkan pembangunan tower dan mengorbankan lahan fasum untuk dikomersilkan. “Saya dan masyarakat di sini, beli rumah di sini termasuk dengan fasumnya. Ini fasum kami. Jangan semena-mena,” katanya.