Agak Laen, Bermula dari Podcast Sampai Jadi Film

Para pemeran utama film Agak Laen hadir di Batam, Senin (29/1/2024). Foto: AlurNews.com/Arjuna

AlurNews.com – Penggemar film komedi dan horor siap-siap, Film “Agak Laen” bakal tayang pada 1 Februari mendatang di seluruh bioskop Indonesia, termasuk di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Film tersebut dibintangi oleh empat pemeran utama, yaitu Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jegel, serta Oki Rengga. Mereka tentu sudah akrab bagi para penggemar stand-up comedy di Tanah Air.

Boris, menceritakan awal mula mereka saling akrab hingga berteman dekat. Dimulai dari Stand-up Comedy Indonesia (Suci), keempatnya menjalin pertemanan. Sampai pada akhirnya bersama-sama menggarap podcast Agak Laen yang sudah lebih dari dua tahun tayang di Spotify.

Baca Juga: Festival Film Pendek SOS 2023 Ajang Indosat Kampanyekan Anti Hate Speech

“Kami berteman lama dari Stand-up Comedy, terus bikin podcast. Nama podcast kami juga ‘Agak Laen’. Jadi semua bermula dari sana,” kata dia, saat jumpa pers di Kafe Boemi, Batam Center, Kota Batam, Senin (29/1/2024) malam.

Saat konferensi pers ke empat dari mereka hadir, didampingi juga oleh Muhadkly Acho selaku sutradara dan penulis skenario film itu. Proses penggarapan film pun terbilang cukup cepat, dimulai Juni sampai September 2023.

“Tapi proses syuting kita itu 18 hari. Medium film ini bisa dinikmati sama semua orang. Kita bikin sekali, orang bisa nonton berulang-ulang. Yang kita lakukan itu karyanya bisa melebar lagi ke sebuah format yang lebih besar dari pertunjukan stand-up comedy,” ujar Acho.

Terlebih, lanjut dia, film tersebut berdurasi hampir dua jam. Dalam film pun terselip banyak hal jika dibandingkan dengan menonton pertunjukan stand-up comedy.

Film “Agak Laen” ini menelan biaya paling tinggi dibandingkan film-film lain yang ditaja oleh Imajinari. Ketika ditanya besaran biayanya, mereka kompak enggan menjawab spesifik, malah kelakar yang disampaikan.

“Pokoknya kalau dimasukin ke rekening jebol. Kalau dimasukkan (besaran biaya penggarapan film) dihitung orang pajak,” sahut Oky, dengan candaannya.

Untuk roadshow, kali ini mereka menyasar ke Pulau Sumatera terlebih dahulu. Sebelum bertandang ke Batam, mereka lebih dulu telah promo di Sumatera Utara.

“Ada mimpi kita, habis film Ngeri-ngeri Sedap, kayaknya lucu, nih, kalau ada film Agak Laen. Eh, masuklah Ernest Prakasa, maka jadilah film ini,” kata Indra.

Sinopsis dan Proses Pembuatan Film

Semua bermula saat mereka berempat bertemu dan sepakat mengelola sebuah rumah hantu di pasar malam yang hampir bangkrut dan sepi pengunjung. Kemudian, di film itu, mereka berempat mencoba mencari biaya untuk merenovasi rumah hantu seseram mungkin.

Setelah selesai direnovasi dan dibuka, petaka datang. Pengunjung pertama yang masuk malah meninggal di dalam, ditambah lagi orang itu ialah caleg. Dari situ, cerita pun dimulai, banyak konflik hingga gelak tawa terjadi.

“Tapi rumah hantunya itu kita bikin dari nol. Rumah hantu itu kita desain sejak awal,” ujar Acho.

Lokasi rumah hantu itu dibikin pada sebidang tanah kosong yang disewa. Proses syuting pun hanya berada di seputaran Jabodetabek saja.

“Itu kita murni menyewa tanah kosong. Dari tanah kosong itu kita urus izinnya, sampai wahana-wahana pasar malam itu kita bawa ke sana,” kata Boris. (Arjuna)