AlurNews.com – Dalam kewajiban menghadap kiblat, terdapat 7 hikmah yang memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam, sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi dalam kitab “Hikmatu Tasyri wa Falsafatuhu” (Beirut: Darul Fikr, 2003), Juz I, halaman 107-110.
- Mengenang peran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam sejarah dan pembangunan Ka‘bah, memperkuat penghargaan terhadap jasa pendiri dan leluhur Nabi Muhammad.
- Melatih kekhusyuan dengan fokus pada satu arah, memperkukuh ketenangan, dan ketetapan iman, sesuai firman Allah dalam Surat Al-An’am ayat 79.
- Menumbuhkan sikap istiqamah dalam rutinitas ibadah, mengajarkan umat Islam untuk beradaptasi dengan perubahan waktu dan tempat.
- Simbol persatuan global umat Islam, mengungkapkan kesatuan hati dan niat dalam menghadap Ka‘bah, menjadikan tempat tersebut sebagai pusat bersatu.
- Ekspresi ketulusan dalam pengabdian, menunjukkan keikhlasan melalui ketaatan dan kesigapan seluruh anggota tubuh.
- Bukti ketaatan pada Allah dan Rasulullah, terutama saat bergerak menghadap kiblat sebagai tindakan ketaatan yang membuktikan kesetiaan pada ajaran agama.
- Bukti cinta Allah pada Rasul-Nya, mengingatkan umat Islam tentang kecintaan Allah kepada Rasulullah dan keistimewaan tempat kelahiran beliau di Kabah. (ib)